Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temuan mengagumkan listrik murah para mahasiswa

Temuan mengagumkan listrik murah para mahasiswa Mahasiswa UB Malang kembangkan listrik dari polisi tidur. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Listrik menjadi kebutuhan dasar manusia. Misal saja peralatan elektronik yang memudahkan kerja manusia, mutlak menggunakan listrik sebagai sumber energi.

Namun salah satu yang menjadi permasalahan saat ini adalah belum meratanya aliran listrik untuk warga. Bisa diambil contoh permukiman yang berada di pedalaman maupun kawasan terisolir dan terpencil.

Bisa jadi hal ini terjadi lantaran mahalnya infrastruktur jaringan listrik ke daerah-daerah tersebut. Belum lagi kebanyakan pembangkit listrik yang masih menggunakan batu bara sebagai bahan dasar.

Masalah tersebut bisa diatasi dengan penerapan instalasi energi listrik alternatif. Nah, sejumlah mahasiswa kreatif berikut ini berhasil membuat listrik dari benda-benda yang mudah ditemui dan didapat di sekitar kita.

Berikut uraian merdeka.com:

Listrik dari tanaman padi

Lima mahasiswa Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) berhasil merancang inovasi e-Paddy. Yakni menghasilkan listrik dari tanaman padi di persawahan.Kelima mahasiswa tersebut adalah Dheniz Fajar Akbar (TBP 2014), Lisa Normalasari (TEP 2012), Yogan Surya Tirta (TEP 2012), Tiara Wiranti (TEP 2012) dan Hamdan Mursyid (TBP 2014) di bawah bimbingan Dewi Maya Maharani.Prinsip dasar yang digunakan dalam penelitian sebenarnya sederhana yaitu dengan menggabungkan prinsip fisika dan biologi. Prinsip biologi yang digunakan adalah proses fotosintesis yang dialami seluruh tumbuhan."Umumnya tanaman akan menyerap sinar matahari dan menghasilkan glukosa (C6H1206) dan oksigen (O2) melalui proses fotosintesis. O2 yang dihasilkan akan terlempar bebas ke udara," kata Dheniz Fajar Akbar di Universitas Brawijaya, Senin (17/5).Adapun glukosa yang dihasilkan akan diserap oleh tanaman sebesar 30 persen. Sementara 70 persen sisa glukosa yang tidak terserap kemudian akan dikonsumsi oleh mikroorganisme dalam tanah dan terurai menjadi CO2, H2O dan elektron.Berdasarkan prinsip fisika, tim akan memasang katoda dan anoda di sekitar tanaman padi. Anoda yang ditanam dalam tanah akan menangkap elektron. Sementara katoda diletakkan di luar tanah.Kedua anoda dan katoda ini terhubung oleh sebuah kabel yang mengalirkan elektron. Pergerakan elektron inilah yang kemudian akan menghasilkan listrik."Semakin banyak penyiraman dan pemberian kompos akan menghasilkan peningkatan produksi elektron hingga menghasilkan tegangan listrik yang makin tinggi," tegasnya.Ini juga berarti makin tua umur padi akan makin banyak menghasilkan elektron. Tim menggunakan padi jenis IR-64 yang banyak ditemui dengan umur 25 sampai 30 hari.Berdasarkan penelitian tim, 20 batang padi menghasilkan 331.6 mV dengan penyiraman 500 ml air dan pemberian kompos 5 persen dari massa tanam dalam pot.Ke depan tim berharap penelitian ini dapat diaplikasikan ke berbagai daerah, terutama di desa yang belum teraliri listrik tetapi memiliki areal persawahan yang memadai.

Polisi tidur penghasil listrik

Gundukan jalan atau polisi tidur yang selama ini hanya berfungsi sebagai pengontrol agar pengguna jalan bisa pelan-pelan dan berhati-hati, di tangan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, bisa dimanfaatkan sebagai penghasil energi listrik.Empat mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya (UB), menamakan konsep listrik polisi tidur itu dengan nama Potret (Polisi Tidur Penghasil Energi Terbarukan). Keempat mahasiswa tersebut terdiri dari Doni Darmawan Putra, Hasan, Anthony Wijoyo dan Ridho Darmawan.Listrik polisi tidur menerapkan hukum kekekalan energi untuk menghasilkan energi listrik. Sebuah alat yang direkayasa khusus ditempatkan di polisi tidur."Kami memanfaatkan perubahan energi potensial pegas yang kami tempatkan di bawah polisi tidur," kata ketua Tim Potret Doni Darmawan Putra di Laboratorium Proses Jurusan Teknik Elektro, Rabu (18/5).Perubahan energi, kata Doni, disebabkan tekanan kendaraan yang melintas. Kemudian energi itu berubah menjadi energi kinetik dan memutar rotor dari generator DC.Prinsip mesin listrik, perubahan kecepatan dalam suatu medan magnet akan menghasilkan tegangan terinduksi pada sisi stator generator DC. Saat rangkaian digabungkan dengan aki, maka akan terjadi aliran arus listrik yang akan perlahan mengisi tegangan pada aki.Energi yang disimpan pada aki dapat digunakan untuk penerangan jalan saat malam hari atau keperluan lainnya."Kalau sehari 1.000 kendaraan dengan berat rata-rata 1.000-2.000 kilogram, maka gear akan memutar generator dengan kecepatan putar 1.000-1.250 rpm. Maka output dari sistem ini dapat digunakan untuk menyalakan empat lampu 40 watt selama 10 jam setiap harinya," beber mahasiswa angkatan 2014 itu.Potret dapat diterapkan pada pintu gerbang kampus, mal atau jalan tol yang terdapat portal. Pada jalan yang terdapat portal tersebut telebih dahulu dilubangi untuk diisi dengan pegas.Kemudian di atas pegas dapat ditempatkan polisi tidur yang terbuat besi atau seng tebal. Alat tersebut ditempatkan di samping polisi tidur. Biaya untuk memproduksi sebuah alat menghabiskan dana Rp 4 juta.

Air keran menjadi sumber listrik

Tiga mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya  berhasil mengembangkan prototipe teknologi air keran menjadi listrik. Alat tersebut diberi nama OASE.Ketiga mahasiswa inspiratif tersebut adalah Muhammad Fatahila, Hasan, dan Rosihan Arby Harahap."Alat ini bisa menghasilkan tegangan dan daya listrik optimal di angka 5 Volt dan 1 Watt, sehingga dapat digunakan untuk memasok kebutuhan listrik lampu LED atau diintegrasikan dengan pembangkit lain melalui sistem grid," kata Muhammad Fatahila di Malang, Rabu (27/1). Tulis Antara.Perangkat pembangkit listrik mini OASE, juga bisa untuk lampu neon tetapi masih butuh inverter dan prosesnya lebih lama.Yang bisa dipasok energi listriknya neon jenis LED karena lebih terang dan berdaya rendah.Dia menjelaskan bahwa perangkat yang dibuat dalam waktu dua pekan itu bisa disambungkan dengan penyimpan berupa baterai polimer atau aki. Selain untuk menyimpan, baterai atau aki juga berfungsi untuk menjaga tegangan dan arus keluaran tetap stabil.Pada pengembangan selanjutnya, perangkat itu akan dilengkapi dengan kontroler. Jika sudah disempurnakan, OASE bisa dipadukan dengan produk keran untuk menghasilkan energi rumah tangga.Untuk membuat listrik dari keran air, hanya membutuhkan biaya tak lebih dari Rp 120 ribu.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.

Baca Selengkapnya
Tepuk Dahi, Bupati dari PDIP Tak Percaya Jawaban Mahasiswa Pilih Anies: Di Benak Saya Ganjar

Tepuk Dahi, Bupati dari PDIP Tak Percaya Jawaban Mahasiswa Pilih Anies: Di Benak Saya Ganjar

Tepuk Dahi, Bupati dari PDIP Tak Percaya Mahasiswa Kompak Pilih Anies: Di Benak Saya Ganjar

Baca Selengkapnya
Siswa ini Kejar Mobil yang Ditabraknya, Ternyata Lakukan ini Bikin Warganet Respek Banget!

Siswa ini Kejar Mobil yang Ditabraknya, Ternyata Lakukan ini Bikin Warganet Respek Banget!

Momen siswa dengan 'gentle' mengejar mobil yang tak sengaja ditabraknya untuk melakukan tindakan terpuji.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.

Baca Selengkapnya
Dua Terdakwa Pemutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Hukuman Mati

Dua Terdakwa Pemutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Hukuman Mati

Kedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.

Baca Selengkapnya
Sosok Ramadhita Putra Purnomo, Pemuda Nganjuk yang Bisa Bikin Minyak Jelantah Kembali Bening Pakai Kulit Bawang Merah

Sosok Ramadhita Putra Purnomo, Pemuda Nganjuk yang Bisa Bikin Minyak Jelantah Kembali Bening Pakai Kulit Bawang Merah

Mahasiswa ITS ini punya kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan

Baca Selengkapnya
Semangat Pemilih Pemula, Ratusan Pelajar Bakal Berikan Hak Suara saat Pemilu

Semangat Pemilih Pemula, Ratusan Pelajar Bakal Berikan Hak Suara saat Pemilu

Ratusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024

Baca Selengkapnya