Tawuran di Johar Baru sudah turun temurun
Merdeka.com - Tawuran antar warga dalam banyak kasus sering menimbulkan korban nyawa, luka-luka dan kerusakan harta benda. Johar Baru, Jakarta Pusat merupakan wilayah yang sering kali terjadi tawuran antar warga.
Bahkan ironisnya, tawuran juga pecah di Johar Baru saat Ramadan kemarin, bulan suci ketika umat Islam sedang menunaikan ibadah puasa. Tawuran di Johar Baru seakan menjadi tradisi dan sudah turun menurun dari generasi ke generasi.
Kemarin, tawuran di Johar Baru, Jakarta Pusat kembali pecah. Dua rumah hangus terbakar akibat kejadian itu. Lucunya, kerusuhan antar warga ini terjadi usai pemerintah kota setempat mengadakan Festival Budaya Kampung Johar Baru yang bertujuan untuk menyatukan warga agar hidup damai.
Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah hanya bisa menghela napas panjang. Menurut dia, kondisi lingkungan dan masyarakat di Johar Baru ibarat penyakit komplikasi.
"Itulah susahnya. Di sana itu, penyakit sosialnya sudah seperti penyakit komplikasi. Diperbaiki yang ini kumat yang satunya," ujar Saefullah ketika dihubungi merdeka.com, Senin (18/11).
Soal pemicunya, Saefullah menjelaskan itu hanya kasus berulang yang pemicunya sama seperti yang sudah-sudah. Meski demikian, pihaknya terus akan melakukan pembinaan.
"Kalau ditanya pemicu yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Tapi begitu, akan tetap kita bina lagi," jelas dia.
Sedangkan menurut sosiolog Musni Umar, banyak masalah sosial yang di wilayah Johar Baru yang dapat memicu timbulnya tawuran. Seperti halnya Johar Baru merupakan wilayah terpadat di Jakarta Pusat.
"Persoalannya sangat kompleks, termasuk soal kemasyarakatan dan lingkungan sekitar di Johar Baru. Dengan begitu, mereka dengan mudah terlibat tawuran," kata Musni.
Dengan tingkat kepadatan penduduk luar biasa yang menghuni kawasan ini, maka sudah pasti memberi implikasi negatif. Dengan terbatasnya ketersediaan papan tempat tinggal bagi warga Johar Baru.
Selain sanitasi dan lingkungan yang kumuh di Johar Baru, penyebab tawuran dipicu lantaran tingkat pendidikan anak-anak yang tergolong memprihatinkan. Kebanyakan hanya lulusan SMP dan SMA.
"Kemudian lapangan kerja semakin sulit dicari. Ini terkait dengan seringnya Johar Baru dilanda tawuran, sehingga banyak perusahaan enggan menerima karyawan dari tempat ini," terangnya.
Masyarakat yang mendiami Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat, dapat dibagi kepada tiga kelompok sosial. Pertama, kelas atas (high class), kedua, kelas menengah (middle class), dan ketiga, kelas bawah dan paling bawah (lower and lower-lower class).
"Kelompok ketiga inilah yang paling suka melakukan tawuran," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurang lebih tiga menit ditampilkan ke publik, YA dengan ekspresi datarnya hanya menunduk.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaPantun bukan sekadar pelajaran bahasa dan peninggalan budaya, tapi juga media untuk menciptakan tawa dan suasana ceria di dalam kelas.
Baca Selengkapnya