Tas dan Perhiasan Mewah Disiapkan Untuk Ulang Tahun Bupati Talaud
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 6 orang dalam operasi tangkap tangan Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyuni Maria Manali. Saat ini, seluruhnya sudah dibawa ke kantor KPK Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menjelaskan kronologi penangkapan Sri Wahyuni dalam kasus suap proyek revitalisasi di Talaud. Sri saat ini bersama dua orang lainnya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Basaria mengatakan, pada Minggu malam 28 April seorang pengusaha BHK bersama anaknya membeli barang mewah. Berupa 2 tas, 1 jam tangan dan seperangkat perhiasan berlian dengan total Rp 463.855 juta di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.
"Karena dibutuhkan pengukuran yang pas ukuran tangan Bupati, maka jam baru dapat diambil pada esok harinya, 29 April 2019," jelas Basaria di Kantor KPK, Jakarta, Selasa (30/4).
Basaria melanjutkan, terjadi komunikasi antara pihak-pihak terkait bahwa barang akan diantar ke Bupati Talaud yang direncanakan akan diberikan saat ulang tahun Bupati Sri Wahyuni.
"Sebelum barang dibawa ke Talaud, pada 29 April malam, sekitar Pukul 22.00 WIB, tim mengamankan BNL (timses bupati dan pengusaha), BHK, sopir BNL di sebuah hotel di Jakarta dan langsung membawa empat orang tersebut ke kantor KPK. Pada saat ini diamankan sejumlah barang yang diduga merupakan fee proyek," terang Basaria.
Tim kemudian mengamankan anak BHK pada 04.00 WIB di salah satu apartemen di Jakarta. Penangkapan juga terjadi di Manado Sulut. Di sana, tim mengamankan ASO sekitar Pukul 08.55 WITA dan mengamankan uang Rp 50 juta.
"Terakhir tim mengamankan SMW di kantor Bupati pada Pukul 11.35 WITA. Melalui jalur udara, ASO dan SWM diterbangkan ke Jakarta oleh tim terpisah," tutur Basaria.
Tim yang membawa SWM mendarat di Bandara Jakarta sekitar Pukul 18.30 WIB dan kemudian dibawa ke kantor KPK untuk diproses lebih lanjut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Pengeluaran Rata-Rata Masyarakat Jakarta Hampir Rp3 Juta Setiap Bulan
Untuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca SelengkapnyaCerita Mendag Zulhas Belanja di Pasar Tanah Abang dan Kaget Harga Baju Mahal-Mahal, Baju Kaos Grosir Saja Rp100.000
Sambil berbincang dengan pedagang mengenai harga batik dan ukurannya. Zulhas dengan senang hati membeli baju batik yang berharga Rp125.000.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tas Sembako Murah yang Dibagikan Pj Gubernur DKI Heru Budi jadi Sorotan, Warnanya Biru Muda Identik Prabowo-Gibran
Warna bungkus Bantuan Sosial (Bansos) sembako murah yang dibagikan Pj Gubernur DKI Jakarta ramai disorot.
Baca SelengkapnyaStok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca Selengkapnya15 Barang yang Wajib Dimiliki Anak Kos, Salah Satunya Bikin Kamar Jadi Rapi!
Menjadi anak kos adalah salah satu langkah menuju hidup mandiri.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaBapanas: Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat Mulai Panen, Mudah-mudahan April Harga Beras Mulai Normal
"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca SelengkapnyaCurhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca Selengkapnya