Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanya ke Ahli, Rizieq Singgung Soal Data Pasien Covid Boleh Dibuka atau Tidak

Tanya ke Ahli, Rizieq Singgung Soal Data Pasien Covid Boleh Dibuka atau Tidak Rizieq Syihab saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. ©2021 Merdeka.com/Bachtiarudin Alam

Merdeka.com - Ahli Kesehatan, dr Nasser dihadirkan dalam sidang perkara Rumah Sakit Ummi, Bogor, Jawa Barat. Sidang ini digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (11/5).

Dalam persidangan, mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab yang duduk sebagai terdakwa dalam kasus itu bertanya kepada saksi terkait data pasien Covid apakah bisa diberikan kepada seseorang tidak terkait dengan hal itu.

"Singkat cerita saat hasil itu dilaporkan ke Dinkes, rumah sakit menanyakan kepada pasien bagaimana kalau dilaporkan ke Dinkes? Pasien kan minta tidak dilaporkan ke mana-mana. Si pasien menjawab, ke Dinkes ya tidak apa-apa. Kemudian sampel hasil pemeriksaan PCR mau dikirim ke rumah sakit besar, ditanyakan lagi ke pasien bagaimana kalau hasil dikirim ke rumah sakit itu? Si pasien ya tidak apa-apa dibuka silakan saja," katanya di ruang sidang PN Jakarta Timur, Selasa (11/5).

"Jadi yang dilarang oleh pasien ini jangan menginformasikan data pasiennya ke pihak-pihak yang tidak berkompeten seperti tadi ke Satgas kemudian Walikota, Gubernur yang tidak ada kaitan dengan kesehatan. Pertanyaan, apakah perbuatan pasien tadi dilindungi undang-undang kesehatan atau undang-undang serupa?" tanya Rizieq.

Menurut Nasser, terkait dengan data tersebut merupakan hak-hak pasien untuk dilindungi kerahasiaannya.

"Ya sebetulnya ini sudah termasuk hak-hak pasien untuk dilindungi kerahasiannya, surat yang dibuat si pasien sebenarnya tidak begitu bermanfaat karena sudah jadi hak pasien. Jadi ada atau pun tidak ada surat itu tidak bermakna, tapi ada keterangan bapak yang mengatakan bahwa ada pengecualian memang seperti itu dalam undang-undang kesehatan juga dinyatakan kalau untuk kepentingan umum bisa dibuka. Jadi kalau si bapak itu tidak boleh walau menandatangani surat tapi kalau bapak positif harus dilaporkan dan kalau rumah sakit besar itu melaporkan sudah benar," jelasnya.

Menurutnya, orang lain boleh saja mengetahui terkait seseorang yang terpapar Covid-19. Sebab, hal tersebut dapat berguna untuk dilakukan contact tracing.

"Ada kepentingan lain yang harus kita jaga kepentingan nasional. Yang terakhir mengenai Gubernur atau Walikota, begini pak, jangan salah paham yang tidak punya urusan itu satgas, tapi Walikota dan Gubernur punya kaitan karena dinas kesehatan yang saya bilang tadi mengkoordinasi kegiatan-kegiatan ke rumah sakitan itu di bawah Walikota," ungkap Nasser.

"Jadi jangan salah paham kalau Walikota, Bupati mengejar tapi dia salah kejar kalau lewat Satgas secara administratif salah kejar, harusnya Dinas Kesehatan dia bisa menurunkan surat perhatian anda menjadi perhatian kami kalau anda tidak dapat bekerjasama dengan baik," tutupnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Cocokkan Data Mayat Mr X dengan Mantan Casis TNI AL Iwan Sutrisman, Polisi Tunggu Orang Tua Korban untuk Tes DNA

Cocokkan Data Mayat Mr X dengan Mantan Casis TNI AL Iwan Sutrisman, Polisi Tunggu Orang Tua Korban untuk Tes DNA

Polisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.

Baca Selengkapnya
Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Menurut Sofwan pertimbangan perkara tersebut tetap diproses agar status tersangka M memperoleh kepastian hukum yang tetap melalui proses hukum.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya