Tangkap stafsus gadungan, Ganjar ditelepon Seskab
Merdeka.com - Berita hiruk-pikuknya Ganjar berhasil menangkap tangan tiga orang yang mengaku sebagai staf khusus (stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata mengusik ketenangan Jokowi meski masih menghadapi banyak persoalan saat ini.
Tepatnya, Selasa (27/1) malam, Jokowi memerintahkan Sekretaris Kabinet (seskab) Andi Wijayanto untuk menghubungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terkait hiruk pikuk pemberitaan soal Ganjar nyaris menjadi korban penipuan 3 oknum yeng mengaku stafsus Jokowi dari Kemensesneg dan dari KPK.
"Seskab yang telpon ke saya, katanya Pak Jokowi suruh nanya ada apa to kok dia (Ganjar) ribut-ribut soal stafsus palsu. Semalam saya ditelepon Pak Seskab," tutur Ganjar Pranowo kepada merdeka.com Rabu (28/1).
Selain Menseskab Andi Widjajanto, Ganjar juga mendapat pesan singkat atau sms dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
"Saya juga di sms Pak Mensesneg, dalam smsnya; Mas Ganjar ada apa? Ya lucu-lucuan ajah saya bilang begitu. Oh gitu yah? Masih ada ya kayak gitu yah? Terus itu sudah betul itu. Sudah dibawa ke polisi yah? Yah saya jawab," beber Ganjar menjelaskan dialog sms-nya dengan Pratikno kepada merdeka.com.
Ganjar juga menyesalkan mengapa tidak menjebak ketiga orang yang berupaya menipu dirinya. Sehingga ketiganya tidak bisa dijerat pasal penipuan. Pasalnya, saat itu dirinya masih banyak agenda rapat sehingga langsung dia amankan dan dia memerintahkan Satpol PP Pemrov Jateng untuk menggelandang ketiga pelaku ke Mapolda Jateng.
"Kebetulan memang orangnya begitu. Saya tinggal rapat saya undang polisi. Itu kalau saya dudukan, saya tanggapi, saya korek, dugaan saya akan lebih dalam lagi. Karena kata-kata pertama yang muncul, saya mau konfirmasi untuk kedatangan presiden. Oh ya? Soal apa? Ini pak soal persiapan anggaran dan Banjarnegara. Presiden ora neng Banjarnegara kok. Itu kecurigaan saya pertama," bebernya.
Ganjar juga menyesalkan mengapa dari tiga pelaku hanya seorang yang ditindak dan dijerat dengan pasal pemalsuan dokumen negara saja. Sebab, Ganjar yakin, sebelum dirinya nyaris menjadi korban pasti ada korban-korban lain sebelumnya. Apalagi, salah seorang pengurus LSM Komisi Penegak Keadilan (KPK) juga ikut melarikan diri.
"Ngapusi je cah ini. Presiden besok Sukoharjo sama Kudus je. Kok tiba-tiba Banjarnegara dan anggaran? Persiapan lagi, aku langsung kroso tho. Setelah itu saya tanya, lha anda satunya siapa? Ini sopir saya pak. Lha anda siapa? KPK opo? Aku yo muni ngunu, terus dia bilang, anu pak LSM KPK. Sayangnya LSM KPK itu lari kan akhirnya. Akhirnya lari dia kan," ucapnya.
Ganjar untuk kedua kalinya berpesan kepada kepala daerah, bupati dan walikota di 35 kabupaten/kota jangan mudah percaya dengan beberapa oknum yang mengaku atau mengatasnamakan pejabat negara demi mengeruk keuntungan pribadi.
"Saya titip saja pada temen-temen kepala daerah, dalam situasi begini jangan mudah menerima seperti itu. Jangan takut untuk diricek. Dan biasanya kita ngerti, pola-pola seperti ini agak kampungan kuno begitu," jelasnya.
Ganjar juga menjelaskan jika kedatangan pejabat negara tidak semudah prosedurnya. Harus ada mekanisme dan persiapan dari protokoler resmi dari presiden melalui Sekda atau lembaga Pemprov Jateng yang menangani protokoler.
"Karena kalau itu resmi maka melalui protokoler resmi. Umpama, presiden besok datang, itu nggak mungkin. Wong sekelas Sekda saja harus ikut rapat kok menyambut kedatangan presiden. Ini untuk rapat kehadiran, nggak langsung gubernur ini. Lha itu kok mak benduduk neng nggone gubernur langsung," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaGanjar Tanggapi Isu Pemakzulan Presiden Jokowi: Apa Pelanggaran yang Dilakukan?
Ganjar menilai pemakzulan presiden tidak bisa sembarang dilakukan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Pastikan Hubungan Jokowi dan Mahfud Baik: Jangan Lupa Hampir Berpasangan di 2019
Menurut mantan Gubernur Jawa Tengah itu, hubungan keduanya dipastikan tetap baik.
Baca SelengkapnyaGanjar Tak Khawatir Kampanye di Jateng Terganggu Kunker Jokowi: Kalau Beliau Niatnya Ngikutin Saya Berarti Sayang
Ganjar mengatakan, Jokowi sebagai presiden punya kewenangan untuk bepergian ke mana pun, termasuk ke Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJokowi Sentil Jalan di Jateng Rusak, Segini Besaran Dana Perbaikan Era Gubernur Ganjar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir jalan rusak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Beda Ucapan dan Sikap Jokowi: Tak Boleh, Isuk Tempe Sore Dele
Setiap pernyataan yang keluar dari mulut pejabat negara selalu ada rekam jejaknya.
Baca Selengkapnya