Takut naik Metromini, Masyarakat pilih beli motor
Merdeka.com - Banyaknya masyarakat yang menggunakan sepeda motor membuat sopir Metromini dan Kopaja resah. Mereka lebih memilih mengendarai sepeda motor dari pada menggunakan jasa angkutan umum.
"Saya lebih memilih sepeda motor karena menghindari macet, di samping itu kalau naik bus umum sopirnya suka ugal-ugalan jadi rada takut," kata Rio, salah satu warga Jakarta kepada Merdeka.com, Kamis (22/3).
Selain sepeda motor, warga Jakarta lebih memilih transportasi yang lebih nyaman seperti Transjakarta. Hal itulah yang membuat para sopir bis merasa terancam keberadaannya.
Pertumbuhan kendaraan di Jakarta memang cukup fantastis. Pada tahun 2010 saja, Polda Metro Jaya mencatat ada 11.362.396 kendaraan. Terdiri atas roda dua sebanyak 8.244.346 unit dan roda empat sebanyak 3.118.050 unit. Setiap harinya ada 890 unit motor per hari dan mobil sebanyak 240 unit per harinya. Salah satu penyebabnya, kondisi angkutan umum belum layak. Masyarakat pun memilih naik kendaraan pribadi.
"Masyarakat kebanyakan sekarang kan lebih memilih motor dari pada bus, jumlah penumpang bus pun menurun. Jadi hal itulah yang membuat para sopir berlomba-lomba untuk mendapatkan penumpang yang sedikit itu" kata salah satu pengusaha Metromini Azas Tigor Nainggolan kepada Merdeka.com kamis (22/3).
Dengan setoran yang mencapai Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu, sopir Metromini dan Kopaja dituntut untuk memenuhi hal tersebut. Ditambah lagi kebanyakan sopir bis tersebut adalah sopir tembak yang tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM).
Azas pun meminta andil pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Salah satunya pihak kepolisian yang seharusnya mengawasi dan melakukan penindakan bagi supir yang suka ugal-ugalan tersebut.
Kecelakaan yang melibatkan Metromini pun kerap terjadi. Rabu (21/3), sebuah Metromini menabrak penyebrang jalan hingga tewas di Senen, Jakarta Pusat. Sore harinya, dua Metromini M 75 mengalami kecelakaan di Jl Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. Masyarakat yang sudah kesal dengan aksi sopir yang sering kebut-kebutan itu langsung menghajar sopir dan kernet Metromini.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaKecelakaan tertinggi dialami oleh penggunaan sepeda motor yakni 77,67 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) kembali bikin pemilihan mobil dan sepeda motor terbaik, setelah hiatus 3 tahun akibat pandemi.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya melarang masyarakat mudik menggunakan sepeda motor karena rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaMotor milik temannya ini dibawa pengendara lain yang memiliki jenis sama. Apakah kunci motornya sama?
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada 5 mobil bekas dengan harga di bawah Rp100 juta yang dapat dijadikan pilihan. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaRencana menaikkan pajak sepeda motor jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Baca Selengkapnya