Takut Diperiksa, 10 Mahasiswa UIN Palembang Akhirnya Diantar Rektor ke Kantor Polisi
Merdeka.com - Setelah sempat mangkir dari panggilan penyidik, 10 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang akhirnya diantar rektorat ke Mapolda Sumatera Selatan. Mereka akan menjalani pemeriksaan terkait dugaan pengeroyokan terhadap temannya saat diksar.
Pengantaran dipimpin Rektor UIN Raden Fatah Palembang Nyayu Khodijah, Senin (21/11). Mereka diperiksa penyidik Unit 1 Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel.
Nyayu menyebut sengaja mengantar dan mendampingi mahasiswanya agar kasusnya segera menemukan titik terang. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya jika terbukti bersalah.
"Dari 20 mahasiswa, ada 10 mahasiswa yang saya antar, sembilan lagi menyusul karena keterbatasan tempat. Sementara satu mahasiswa sudah lebih dulu diperiksa," ungkap Nyanyu.
Dikatakan, semua mahasiswanya itu mangkir dari panggilan polisi karena takut. Alhasil, mereka dikumpulkan rektorat pada akhir pekan lalu untuk diberikan pemahaman terkait kasus ini.
"Ketika saya tanyakan kenapa tidak mau datang, mereka bilang tidak berani, mereka takut, dan lain-lain. Karena itulah saya beri pengarahan dan akhirnya bersedia," beber dia.
Saat mengantar, Nyayu meminta penyidik untuk memperlakukan mahasiswanya dengan baik dan memenuhi hak-haknya sebagai pemberi keterangan. Mereka juga didampingi pengacara selama pemeriksaan berlangsung.
"Nanti sembilan mahasiswa lagi akan menyusul datang ke polda untuk diperiksa," pungkasnya.
Diketahui, ALP (19) melapor ke polisi karena menjadi korban kekerasan yang dilakukan sekitar 10 seniornya saat menjadi panitia pelatihan dasar UKMK Penelitian dan Pengembangan UIN Raden Fatah Palembang di Bumi Perkemahan Gandus Palembang, Jumat (30/9). Pemicunya lantaran korban membongkar pungutan yang diterapkan ke peserta tak sesuai realisasi.
Korban mengalami kekerasan bahkan ditelanjangi para seniornya. Dari hasil olah TKP, korban juga dipaksa meminum air kloset dan tubuhnya disundut api rokok.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah 2 Melapor, Polisi Buka Pengaduan untuk Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila
Sejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaTanggapan Universitas Pancasila Usai Rektornya Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pelecehan
Pelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan
Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaUsai Diperiksa Polisi, Rektor UP Nonaktif Bersikukuh Ada Unsur Politisasi di Balik Laporan Pelecehan Seksual
ETH telah mengklarifikasi kepada penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadapnya.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa 8 Saksi Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban RZ telah dimintai keterangan sebagai saksi bersamaan dengan tujuh orang lainnya.
Baca SelengkapnyaCerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan
Kendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca Selengkapnya