Takut anaknya bernasib seperti Angeline, ayah lapor polisi

Merdeka.com - Raymond Patrick Bower (46) terlihat sedih dan hampir putus asa setelah mendapati anaknya bernama Liam Ammar Bower (3) tak kunjung pulang ke rumah usai mengikuti pelajaran di sekolahnya pada Kamis (28/5) lalu. Hampir dua pekan tak kunjung pulang, Raymond pun akhirnya hari ini melaporkannya ke polisi.

"Saya tidak tahu anak saya hidup atau tidak," kata Bower dengan nada yang cukup meninggi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/5).

Kesedihan Bower semakin bertambah, di kala pemberitaan tentang Angeline (8), bocah di Bali yang diberitakan menghilang dan ditemukan tewas mengenaskan di halaman rumah ibu angkatnya, Margriet.

"Ketika saya mendengar pembunuhan di Bali, saya langsung merasa sedih. Maaf. Jujur (sudah) tiga minggu (Liam hilang). Saya tidak tahu apa-apa. Saya tidak tahu apakah anak saya akan kembali dengan hidup," kata Bower dengan raut wajah sedih.

Bower menuturkan, saat mendengar kabar anaknya hilang, dia langsung berusaha menghubungi keluarga istrinya. Namun tak satu pun keluarga istrinya yang memberi kabar soal anaknya.

"Saya coba telepon keluarga. Tapi tidak menjawab," ucap Bower.

Sementara itu, sebelumnya polisi juga menduga Liam dibawa kabur oleh ibunya. Hal ini diduga karena ada percekcokan antara keduanya.

"Diduga dibawa ibunya. Namun kami masih telusuri," ujar Kepala Unit I Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Buddy Towoliu kepada Wartawan, Senin (8/6).

Para rekan wartawan berusaha untuk mengonfirmasi hal ini ke Buddy. Namun, sampai saat ini Buddy belum bisa memberikan keterangan.

Sebelumnya, seorang anak keturunan Indonesia-Amerika dikabarkan hilang di Rawamangun, Jakarta Timur. Anak itu bernama Liam Ammar Bower (3).

Raymond Patrick Bower (46), ayah anak itu, menuturkan, Liam hilang sejak 28 Mei 2015. Ia mulai amenyadri kehilangan saat teleponnya tidak dijawab serta Liam tidak kunjung pulang ke rumahnya di Rawamangun.