Tak terima vonis 7 tahun di kasus Bansos, Toto Hutagalung ajukan PK
Merdeka.com - Terpidana kasus suap hakim dalam penanganan perkara korupsi Bantuan Sosial Kota Bandung, Toto Hutagalung, mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Dia beralasan, ganjaran hukuman tujuh tahun penjara diterima tahun lalu terlampau berat.
Toto juga mengklaim hukuman yang diterima tidak adil. Kuasa Hukum Toto Hutagalung, Binsar Sitompul, membandingkan hukuman kliennya dengan terpidana lain, Herry Nurhayat. Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bandung itu divonis lima tahun penjara. Padahal Herry merupakan penyelenggara negara.
"Sebagai pejabat negara, kok dia (Herry) cuma dihukum lima tahun penjara. Sedangkan klien kami bukan sebagai inisiator, tapi malah dijatuhi hukuman tujuh tahun," kata Binsar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jawa Barat, pada Pengadilan Negeri Bandung, Bandung, Rabu (11/11).
Binsar mengklaim telah mengantongi bukti baru alias novum buat meringankan kliennya dalam perkara itu. Sehingga dia meyakini Toto bisa diringankan hukumannya.
Binsar menambahkan, dalam sidang PK, menurut saksi ahli apa yang terjadi itu merupakan dalil yang bertentangan, tapi bukan berarti pengajuan PK urung. "Jadi yang kami ajukan dalam sidang PK ini adalah novum (putusan Herry Nurhayat), disparitas putusan dan kekhilafan hakim," ucap Binsar.
"Setidaknya sejajarlah (dengan Herry). Jangan terlalu jomplang, karena sekarang ada disparitas yang jauh," lanjut Binsar.
Sidang dengan agenda jawaban jaksa atas pernyataan saksi ahli dihadirkan Toto Hutagalung, rencananya akan dilakukan pekan depan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan Bulog Soal Penyaluran Beras Bansos Belum Penuhi Target
Bansos beras rencananya akan dibagikan selama 6 bulan dari Januari-Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaTidak Hentikan Bansos, Anies: Kami Ubah Jadi Bansos Plus
Dua aspek bansos yang akan diubah, yaitu berkaitan dengan jumlah dan penerima bansos.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini
Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaTukang Bakso Penuh Tato Dapat Rezeki Nomplok Dagangannya Diborong Mayjen TNI Kunto 'Rezeki Anak Salih'
Sang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca SelengkapnyaBawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana
"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Tom Lembong Duga Akibat Bagi-Bagi Bansos Saat Kampanye Pilpres 2024
“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaBawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon
Bawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.
Baca Selengkapnya