Tak Terima Divonis Seumur Hidup dan Dipecat dari TNI, Prada DP Ajukan Banding
Merdeka.com - Prada DP (22), pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap pacarnya sendiri, Fera Oktaria (21) divonis seumur hidup dan dipecat dari TNI. Prada DP tak terima terhadap vonis tersebut dan mengajukan banding di Pengadilan Militer Tinggi (Dilmilti) Medan, Sumatera Utara.
Kepala Oditur Militer Palembang Kolonel Chk Mukholid mengungkapkan, upaya tersebut disampaikan kuasa hukumnya ke Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Kamis (3/10).
"Dari informasi yang saya terima dari Pengadilan Militer, hari ini DP melalui kuasa hukumnya telah mengajukan banding," ungkap Mukholid.
Setelah mendapatkan memori banding secara tertulis dari Pengadilan Militer, pihaknya akan mengajukan kontra banding. Lumrahnya, terhitung dari berkas banding diterima Dilmilti, putusan banding akan keluar sekitar tiga bulan.
"Kami siapkan semuanya, terutama kontra banding," ujarnya.
"Untuk Prada DP sekarang masih ditahan di Pomdam II Sriwijaya," sambungnya.
Diketahui, Prada DP divonis bersalah telah melakukan pembunuhan berencana terhadap korban Fera. Pada 26 September 2019, majelis hakim menjatuhkan vonis penjara seumur hidup dan pemecatan dari TNI. Vonis ini sama dengan tuntutan oditur Militer I-05 Palembang dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang prajurit TNI berpangkat Prada memegang pundak jenderal TNI bintang 2, Mayjen TNI Iwan Setiawan setelah berhadap-hadapan muka.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sendi sebelumnya mengaku sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaDugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaEtika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya