Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak tergerus perubahan, kesetiakawanan sosial itu masih ada

Tak tergerus perubahan, kesetiakawanan sosial itu masih ada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Yogyakarta. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Perubahan sosial budaya yang demikian masif, penggunaan media sosial membuat rasa kebersamaan, rasa silih asih turut tergerus perubahan. Tidak ada lagi rasa kebersamaan maupun rasa saling bantu di antara sesama.

Namun hasil penelitian tim Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (B2P3KS) Yogyakarta menunjukkan sebaliknya. Faktanya masyarakat sekarang dalam kondisi baik. Rasa kesetiakawanan sosial hingga tenggang rasa dinilai masih tinggi.

Ketua Tim Peneliti Indeks Kesetiakawanan Sosial B2P3KS Yogyakarta Andayani Listyawati menyebut pihaknya melakukan penelitian di empat wilayah sejak Maret 2018. Lokasi penelitian pada wilayah perdesaan diwakili Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, dan Kabupaten Klungkung, Bali.

Wilayah perkotaan diwakili Kota Bogor, Jawa Barat, dan Kota Manado, Sulawesi Utara. Dari setiap lokasi terebut diambil 70 responden hingga total berjumlah 280 orang. "Responden berasal dari tokoh masyarakat, agama, budayawan, dan sebagainya," terang Andayani.

Penentuan kelompok masyarakat perdesaan berdasarkan penilaian bahwa wilayah tersebut masih homogen karena memiliki nilai keeratan hubungan dan budaya yang cenderung baik. Kedua kota tersebut dipilih karena dianggap cukup dinamis dan mewakili kelompok masyarakat yang memiliki tingkat heterogenitas tinggi.

Dari hasil penelitian itu secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa indeks kesetiakawanan sosial Indonesia masih tinggi. Itu ditunjukkan dengan nilai kategori tinggi pada setiap parameter. Hasil rangkuman empat lokasi baik di Padang Pariaman, Bogor, Klungkung, dan Manado menunjukkan nilai tenggang rasa mencapai 75,98. Itu merupakan nilai terendah jika dibandingkan dengan nilai parameter lain seperti toleransi bernilai 88,17, gotong royong bernilai 87,59, tolong menolong bernilai 88,45, dan partisipasi sosial 84,67.

"Walaupun tenggang rasa bernilai terendah, masih dalam kategori nilai tinggi," terangnya. Hal tersebut tidak memengaruhi secara signifikan terhadap besaran nilai indeks karena didukung dari keempat parameter lain yang bernilai tinggi.

Kearifan Lokal

Kondisi itu mengandung arti bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya masih memahami, memiliki sikap, dan melaksanakan nilai luhur yang terkandung dalam kesetiakawanan sosial. Kesetiakawanan sosial masih menjadi pedoman dan pandangan hidup masyarakat dalam mengatur tata kehidupan serta mampu meminimalkan intoleransi di masyarakat.

"Kondisi tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini karena dipengaruhi oleh budaya dan kearifan lokal serta peran ketokohan masyarakat setempat," tambahnya.

Agar nilai kesetiakawanan sosial di masyarakat tetap kuat dan lestari, pemerintah diharapkan dapat memberikan ruang gerak terhadap kelompok masyarakat melalui penumbuhan dan pembinaan. "Tujuannya agar nilai kesetiakawanan sosial menjadi dasar atau landasan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan keseharian," ujarnya.

Selain itu, diperlukan juga penanaman nilai kebangsaan berbasis keluarga. Ini dilakukan dengan memberi contoh atau keteladanan kepada generasi muda, terutama anak-anak, agar cinta dan menghargai bangsa sendiri. Melalui pendidikan di keluarga diharapkan mampu membentuk karakter anak karena keluarga sebagai institusi pendidikan pertama dan utama bagi anak.

"Poin lain, yaitu perlu bimbingan dan sosialisasi bagi tenaga pengajar tentang nilai kesetiakawanan sosial di sekolah. Penanaman kese­tiakawanan sosial di sekolah juga, perlu revitalisasi dalam model pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru agar mudah dicerna dan menyatu dalam sikap dan perilaku anak didiknya. Juga dilakukan pemberdayaan pranata sosial yang ada di masyarakat terhadap nilai kesetiakawanan sosial melalui organisasi sosial kemasyarakatan, seperti kelompok kepemudaan, kelompok keagamaan, kelompok seni budaya ataupun kelompok sosial lain," pungkas Andayani.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya
Kesenjangan adalah Perbedaan yang Tak Seimbang, Ketahui Berbagai Contohnya

Kesenjangan adalah Perbedaan yang Tak Seimbang, Ketahui Berbagai Contohnya

Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.

Baca Selengkapnya
6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

Munculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
10 Cara Menjadi Lebih Bijak Seiring Bertambahnya Usia

10 Cara Menjadi Lebih Bijak Seiring Bertambahnya Usia

Seiring bertambahnya usia, sejumlah hal bisa terjadi pada diri kita. Salah satu dampak positif yang mungkin dialami adalah semakin meningkatkan kebijaksanaan.

Baca Selengkapnya
Benarkah Resolusi Membuat Stres? Ternyata Ini Faktanya

Benarkah Resolusi Membuat Stres? Ternyata Ini Faktanya

Stres telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan setiap individu. Salah satu momen yang seringkali menjadi pemicu stres adalah saat menyusun resolusi.

Baca Selengkapnya
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah

Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah

Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya