Tak tahu NRP, Letkol gadungan pelatih ormas PKRI diamankan Kodim
Merdeka.com - Anggota Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) III/II-3 Sukabumi, Jawa Barat, menangkap seorang warga yang mengaku anggota TNI berpangkat letnan kolonel di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Informasi yang diperoleh pada Minggu dari petugas Subdenpom tersebut menyebutkan, anggota TNI gadungan tersebut bernama Abdul Rohim yang menjabat sebagai Komandan Batalyon Ormas Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) yang bermarkas di Kampung Ciheulangtonggoh, Kecamatan Cibadak.
Penangkapan anggota TNI gadungan tersebut merupakan rangkaian dari penggerebekan yang dilakukan petugas gabungan dari Kodim 0607 Sukabumi dan Subdenpom III/II-3 Sukabumi
"Kami tangkap oknum warga itu karena menggunakan seragam ala TNI berpangkat letkol, bahkan setelah dimintai keterangan Abdul Rohim mengaku sebagai pensiunan anggota Polisi Militer yang pernah bertugas di Subdenpom Sukabumi," kata Komandan Subdenpom III/II-3 Sukabumi, Letnan Satu CPM Wahyu Firmansyah seperti dikutip dari Antara, Minggu (28/2).
Menurut dia, jika benar seorang pensiunan TNI seharusnya yang bersangkutan hafal nomor registrasi prajurit atau NRP, namun setelah didesak dan diminta berapa NPR, Abdul Rohim tidak bisa menjawab dan mengaku lupa.
Padahal NRP merupakan nomor kebanggaan seorang anggota TNI yang harus diingat hingga menjadi anumerta atau meninggal.
Bahkan, anggota TNI gadungan ini juga nekat mencantumkan pekerjaan di Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai anggota TNI. Karena itu, pihaknya khawatir yang dilakukan oknum ini bisa merugikan orang lain atau menyalahgunakan identitas palsunya itu.
"Kami masih memintai keterangan dari yang bersangkutan," kata Wahyu.
Di sisi lain, petugas gabungan TNI dari Kodim dan Subdenpom Sukabumi menggerebek sebuah rumah tingkat dua di Kampung Ciheulangtonggoh, Kecamatan Cibadak. Penggerebekan tersebut karena adanya informasi tentang keberadaan Ormas PKRI yang kerap latihan dan menggunakan atribut militer.
Dari hasil penggerebekan tersebut sebanyak 74 anggota ormas itu diamankan petugas TNI gadungan. Bahkan aktivitas keseharian dari anggota ormas tersebut kerap membuat resah dan mengganggu warga.
Di dalam markas itu ditemukan berbagai atribut dan seragam anggota TNI dari berbagai angkatan, mulai dari Angkatan Darat, Laut hingga Udara. Warga di sekitar lokasi juga takut dengan aktivitas ormas itu karena khawatir markas itu diisi oleh anggota TNI.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap anggota PNS dan PPPK berpeluang dimutasi ke Otoritas IKN asal memenuhi kualifikasi tertentu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaKebijakan Panglima TNI mengubah penyebutan nama KKB menjadi OPM berdampak pada kinerja TNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu poin RPP manajemen ASN, yakni bakal mengatur pengisian jabatan ASN untuk personil TNI/Polri atau sebaliknya
Baca SelengkapnyaDikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Agus Subianto meminta Kementerian PANRB menaikkan tukin TNI.
Baca Selengkapnya