Tak laku, banyak sekolah model di Surabaya gulung tikar
Merdeka.com - Antusiasme remaja di Surabaya, Jawa Timur untuk mengikuti sekolah model tidak begitu tinggi. Terbukti, beberapa sekolah model yang ada di Kota Pahlawan banyak yang gulung tikar.
Di Caprini Models misalnya. Sekolah model yang berada di Jalan Raya Kalirungkut V, Komplek Pertokoan Rungkut Megah Raya Blok J/18, Rungkut Tengah, Surabaya ini, sudah lama ditutup. "Wah sudah lama tutup. Saya enggak ingat kapan tutupnya, pokoknya lama banget. Jumlah yang sekolah juga tidak banyak waktu itu," kata Sigit, satu di antara juru parkir yang ada Kompleks Pertokoan Rungkut Megah Raya, Jumat (28/6) siang.
Nasib yang sama juga terjadi pada OQ Modelling di Jalan Yos Sudarso 17-C, Surabaya. Seorang juru parkir di area kompleks perkantoran tersebut mengatakan, OQ Modelling sudah lama bubar dan kini tempatnya digunakan butik.
"Sudah lama banget tutupnya. Meski sepi peminat, ya pokoknya adalah murid-muridnya. Tapi sekarang enggak tahu, pindah atau tutup. Yang jelas waktu itu tempat ini sudah tidak digunakan untuk aktivitas sekolah model," kata is tukang parkir tersebut.
Pun begitu dengan Cherish Modelling di Jalan Panglima Sudirman 42-44, Surabaya. Kemudian Hayomi Modelling School And Production yang juga berada di Jalan Panglima Sudirman No 101-103 G, Surabaya. Kedua sekolah model ini sudah lama tidak eksis.
"Sudah lama banget. Saya enggak tahu pasti kenapa tutup. Sudah sekitar lima tahun lebih bubar. Pesertanya juga sedikit kok waktu itu," kata Sutrisno, seorang sekuriti di Gedung PT Intiland, yang salah satu tempatnya disewa Hayomi Modelling School And Production.
Mantan siswa modeling, Ima mengatakan, dulu saat dia ikut sekolah model diajarkan beberapa teknik berjalan di atas catwalk. "Tapi hanya sebentar. Saya kursus model cuma sebentar karena lulus SMA saya langsung menikah. Waktu ikut sekolah model kan saya masih SMA," katanya.
Ima juga mengaku, kalau banyak remaja saat ini lebih suka ikut teater di sekolah dan kampusnya masing-masing. "Di sana kan, remaja bisa menuangkan ekspresinya dengan bebas dan yang penting tanpa biaya. Dan kalau mau jadi model profesional, rata-rata mereka akan pergi ke Jakarta. Di Surabaya sulit berkembang, jangankan jadi model, kelompok musik saja sulit berkembang di Surabaya, karena mereka pasti akan hijrah ke Jakarta untuk menjadi artis tenar," kata ibu satu anak tersebut.
Sementara saat ditanya apakah banyak model yang ingin tenar menggunakan jalan pintas dengan menjual harga diri? "Itu tergantung dari individunya masing-masing, yang saya tahu tidak semua begitu kok. Meski tidak diajari pelajaran moral seperti di sekolah-sekolah formal, kalau pondasi Agamanya kuat, mereka akan lebih memilih untuk tidak jadi model daripada jadi tenar tapi menjual harga diri," tandasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polwan cantik bagikan momen saat kunjungan ke sekolah sang anak. Seperti ini potret selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaCerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaSebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaTahukah kamu, ada SD dengan pemandangan tercantik di Indonesia? SD ini adalah SD Negeri Saenam yang ada di Kab. Timur Tengah Selatan, Kec. Nunkolo.
Baca SelengkapnyaHingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca Selengkapnya