Tak dirawat maksimal, korban perampokan akhirnya meninggal dunia
Merdeka.com - Korban perampokan bernama Sugiono (47) di Desa Sibabat Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau, Rabu (8/7) kemarin akhirnya tewas di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru setelah sempat dirawat dengan infus. Namun, sebelum tewas, korban sempat muntah berupa cairan hitam dan luka.
"Muntahnya berupa cairan hitam, tapi gak tahu darah atau bukan. Dan setelah itu tidak ada perawatan yang lebih, hanya diinfus dan digunakan oksigen saja hingga meninggal dunia," ujar Abang ipar korban, Yudarmin didampingi keluarga lainnya Arwan Citra Jaya, saat ditemui merdeka.com, Kamis (9/7).
Yudarmin mengeluhkan, pihak RSUD Arifin Ahmad kurang maksimal dalam melayani pasien sejak kritis hingga meninggal dunia. Korban dirawat di RSUD Arifin pukul 20.00 WIB tadi malam Rabu (8/7).
"Meninggal tadi jam 07.00 WIB pagi, sampai sekarang belum dibawa ke kamar mayat, masih di kamar pengobatan," keluh Yudarmin.
Selain itu, kata Yudarmin, dia dan istri korban yang merupakan adik kandungnya ingin segera membawa jenazah korban untuk segera dimakamkan di kampung halamannya yang memerlukan waktu tempuh 5 jam dari RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
"Tapi pihak RSUD Arifin bilang operasi untuk mengambil peluru yang masih ada di pinggang adik ipar saya, baru bisa dilakukan jam 1 siang, padahal meninggalnya tadi pagi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Sugiono ditemukan warga setempat sedang tergelepar bersimbah darah di Jalan Poros antara Dusun Sibabat Satu dengan Dusun Sibabat Dua, Rabu (8/7) sekitar pukul 12.00 WIB siang, Rabu kemarin.
Kepada warga yang menolongnya, korban mengaku baru saja ditembak dua orang tak dikenal dan melarikan uangnya. Kemudian Sugiono dilarikan ke RSUD Indrasari Rengat.
Saat itu korban membawa uang sebesar Rp 170 juta. Uang itu dibawa dari rumahnya untuk membeli karet petani yang berada di Desa Sibabat Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau. Namun tiba-tiba ada seorang warga bernama Surono mendapati korban sudah tergelepar di pinggir jalan merintih kesakitan dan bersimbah darah.
Dari pengakuan Sugiono uang Rp 170 juta yang dibawanya dari rumah sudah berkurang karena sebelum dirampok, korban sempat membayar karet warga sekitar Rp 60 juta, jadi kira-kira yang dirampok itu sekitar Rp 110 juta.
Kapolsek Rengat Barat, Kompol Frengky Tambunan membenarkan informasi tersebut. Dikatakannya, pelaku perampokan ini berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor Supra X. Saat ini tim sedang memburu kedua perampok tersebut.
"Sugiono mengalami luka tembak di bagian perut dekat pinggang sebelah kanan, rencananya Sugiono akan dirujuk ke RSU Pekanbaru dari RSUD Indrasari Rengat," ujar Frengky.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaBuntut tabrak odong-odong hingga satu orang meninggal, sopir truk warga Purwakarta ditetapkan tersangka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaPenampakan katak terbesar di dunia yang berjibaku dengan ancaman kepunahan akibat ulah manusia.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca Selengkapnya