Tak diangkat pegawai tetap, tenaga outsourcing Bank Sumut demo
Merdeka.com - Demo ratusan tenaga outsourcing dan sejumlah pegawai PT Bank Sumut, Senin (1/9), berujung pada aksi sweeping. Para pengunjuk rasa memaksa masuk ke kantor pusat bank daerah itu di Jalan Zainul Arifin, Medan, untuk mencari para direktur.
Para pengunjuk rasa melakukan sweeping karena mereka memaksa ingin bertemu langsung dengan direksi PT Bank Sumut. Mereka ingin meminta penjelasan langsung dari pemangku kebijakan di bank daerah itu.
Pengunjuk rasa berhasil merangsek masuk ke dalam gedung. Mereka sempat bersitegang dengan petugas keamanan kantor direksi di lantai III Gedung Bank Sumut. Seorang petugas juga sempat dilempar botol air mineral setelah membentak pengunjuk rasa.
Di kantor direksi, pengunjuk rasa tidak menemukan seorang pun direktur di sana. Mereka kemudian diusir polisi ke luar gedung.
Seperti aksi sebelumnya, para tenaga outsourcing menuntut untuk segera diangkat sebagai karyawan tetap. Mereka juga menuntut agar jajaran direksi PT Bank Sumut segera diganti, karena dinilai telah mengurangi kesejahteraan tenaga outsourcing dan memicu perpecahan.
"Kami meminta agar pengangkatan pegawai harus dilaksanakan karena telah dijanjikan sejak 2013. Kami juga menolak keberadaan vendor outsourcing yang ditawarkan PT Bank Sumut, karena itu bukan solusi tepat untuk meningkatkan kesejahteraan," ucap Effendi Sibarani, koordinator aksi.
Dia memaparkan, saat ini terdapat 1.700 orang tenaga outsourcing di PT Bank Sumut, di antaranya bertugas sebagai sopir, satpam, dan office boy. Mereka telah dijanjikan akan diangkat menjadi pegawai tetap, namun belum juga terealisasi. "Padahal ada di antara kami yang telah bekerja belasan hingga puluhan tahun," sambung Effendi.
Bukan hanya tenaga oursourcing, aksi juga didukung sejumlah pegawai tetap. Sebagai bentuk dukungannya, mereka meletakkan badge di halaman Bank Sumut. Mereka sempat berjoget bersama di sela-sela unjuk rasa.
Namun demo ini tidak berpengaruh banyak terhadap aktivitas di Bank Sumut. Pelayanan terhadap nasabah terlihat tetap berlangsung normal.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaAsalkan, selama 4 hari tersebut sudah bekerja selama 40 jam dalam sepekan.
Baca SelengkapnyaSaking melelahkannya, salah satu karyawan dari lantai 46 bahkan mengalami kaki gemetar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Ya penyebabnya, sepi dan jalan mulus, pengemudi maunya ngebut," kata Branch Manager Jalan Tol Terpeka Taufiq
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengeroyokan menimpa Muhyi yang diketahui merupakan ustaz memicu kemarahan warga Pandeglang dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaEmpat perjalanan KA tersebut sedianya berangkat dan menuju Stasiun Tawang Bank Jateng.
Baca SelengkapnyaAHY nampak gagah dengan seragam dinas berbintang 4 di pundak
Baca Selengkapnya