Tak bayar ongkos kapal, 68 imigran didamparkan nakhoda
Merdeka.com - Tak mau bayar ongkos kapal, 68 imigran gelap didamparkan ke Pulau Goa, Kab Sumenep, Madura, Jawa Timur, oleh nakhoda dan ABK Kapal Tongkang. Beruntung, para imigran asal Irak dan Iran itu diselamatkan polisi dan dievakuasi ke Markas Ditpolair Polda Jawa Timur, Sabtu (29/7), kemarin.
Selanjutnya, para imigran gelap itu, akan dilimpahkan ke pihak imigrasi Tanjung Perak, Surabaya.
Diceritakan, sebelum dievakuasi pihak Ditpolair, para imigran gelap ini ditemukan terdampar di Perairan Goa. Sementara Kapal Tongkang yang mereka tumpangi, diduga sengaja dikandaskan oleh nahkodanya. Nakhoda itu lalu melarikan diri bersama sejumlah ABK-nya.
Nahkoda dan sejumlah ABK yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu, kini dinyatakan buron.
Menurut seorang anggota Polres Sumenep yang ikut mengawal para imigran gelap itu ke Ditpolair Polda Jawa Timur, para imigran ini hendak meminta suaka ke Australia.
"Tapi mereka tidak mau bayar ongkos kapalnya. Mungkin, nakhoda dan ABK-nya takut kalau sampai di Australia, bukan dibayar malah dibunuh, sehingga memutuskan untuk mengkandaskan kapalnya dan membiarkan para imigran ini terdampar," kata dia.
Informasinya, para imigran gelap ini datang ke Indonesia menggunakan pesawat. Sampai di Jakarta, mereka menempuh perjalanan darat sampai ke Surabaya.
"Dari Surabaya itulah mereka mendapatkan kapal kayu (Tongkang) menuju Australia. Namun kapalnya dikandaskan di Perairan Goa," lanjut dia.
Sementara Wakapolres Sumenep, Kompol Muhammad Fadil yang dikonfirmasi ketika berada di kantor Ditpolair Polda Jawa Timur, mengatakan kalau masalah imigran gelap ini sudah dilimpahkan ke pihak Ditpolair.
Sedang Kasi Penegakan Hukum Ditpolair, AKBP Sulistiyono, mengaku kalau pihaknya belum tahu kejadian pastinya. "Yang jelas mereka semuanya tidak punya identitas," katanya pendek.
Selanjutnya, para imigran ini akan ditampung di kantor imigrasi Tanjung Perak untuk dilakukan pendataan.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka diduga bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk PJTKI yang sementara dalam pendalaman oleh pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap oleh petugas di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda
Baca SelengkapnyaPetugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca Selengkapnya