Tak Ada Klaster Baru di UNS, Penambahan Peserta PTM Bergantung Level PPKM
Merdeka.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah memulai perkuliahan tatap muka (PTM) sejak Selasa (7/9). Sejak saat itu tidak ditemukan klaster baru Covid-19 di kampus tersebut.
Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho mengatakan, pelaksanaan PTM berjalan lancar. Tak ditemukan mahasiswa, dosen maupun perangkat lainnya yang dinyatakan positif Covid-19.
Jamal mengklaim kuliah tatap muka itu dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan, pelaksanaannya juga mendapatkan perhatian khusus dari Wali Kota Gibran Rakabuming Raka hingga Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Presiden Jokowi memantau langsung penerapan protokol kesehatan saat acara forum rektor se-Indonesia beberapa waktu lalu. "Di UNS PTM kita mulai 7 September dan 13 September itu Presiden Joko Widodo mirsani (melihat) langsung pelaksanaan PTM itu. Mahasiswanya sudah divaksin, dosen dan karyawannya juga sudah divaksin, sehingga alhamdulillah tidak ada klaster baru di kampus,” ujar Jamal, Selasa (19/10).
Jamal menilai munculnya klaster PTM di sejumlah sekolah dasar di Solo merupakan permasalahan berbeda. Salah satu penyebabnya, para siswa peserta PTM tersebut belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. Para mahasiswa di UNS yang sudah mendapatkan vaksinasi dua kali.
Menurut Jamal, pelaksanaan PTM di kampus dilakukan dengan sistem bersyarat dan bertahap. Yakni harus ada izin dari pemerintah kota atau Satgas Covid-19 dan peserta harus sudah divaksin dua kali.
"Semua mahasiswa kami yang ada di area Solo dan sekitarnya sudah divaksin dua kali. Syarat yang lain juga harus ada izin dari orang tua," bebernya.
Kendati demikian, pihaknya membebaskan mahasiswa yang tidak memperoleh izin orang tua untuk tidak mengikuti PTM. Apalagi peserta kuliah tatap muka dibatasi hanya 30 persen dari kapasitas ruangan. Bagi mahasiswa yang tak bisa mengikuti PTM, lanjut Jamal, mereka masih bisa mengikuti kuliah yang juga disiarkan secara daring.
"Karena sistem itu kita buat semudah mungkin, maka kita juga tidak mungkin mengundang mahasiswa yang berada di luar Solo Raya atau luar provinsi," katanya.
Secara bertahap lanjut rektor, para mahasiswa akan diundang untuk mengikuti PTM. Saat ini, selain semester 1, PTM juga untuk semester 5 dan 7. Mereka sudah mulai mengikuti kegiatan di laboratorium ataupun praktik. Sedangkan mahasiswa semester 7 butuh ke kampus untuk ujian skripsi atau pelaksanaan tugas akhir lainnya.
"Kita buka supaya ujian-ujian itu juga sudah secara tatap muka. Bertahap itulah yang nanti akan disesuaikan dengan PPKM. Kalau PPKM level 3 dengan 30 persen, maka kalau PPKM level 2 ya dibuka naik. Kalau PPKM level 1 nanti pesertanya tambah,” jelasnya.
Jamal menambahkan, dari 13 fakultas dan 2 sekolah yang ada di UNS hanya 3 atau 4 fakultas yang bisa diikutkan dalam kegiatan PTM. Selain itu, dalam sehari dibatasi hanya 2 mata kuliah yang diajarkan. Namun jika kondisi Covid-19 membaik, pihaknya akan menambah peserta maupun jumlah mata kuliah secara bertahap.
"Tidak mungkin 40.000 mahasiswa kita ikutkan semua. Tentu akan membahayakan penyebaran Covid-19," tuturnya.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Corona, pihaknya juga melakukan evaluasi pelaksanaan PTM setiap pekan atau setengah bulan sekali. Jika ditemukan mahasiswa yang terpapar bisa segera dilakukan tracing dan antisipasi lainnya.
"Tiap minggu, hari Senin juga dilakukan evaluasi, alhamdulillah belum ditemukan mahasiswa yang terpapar. Mudah-mudahan tidak ada," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaDua Petugas KPPS di Makassar Meninggal Diduga Kelelahan dan Sesak Napas, Lima Orang Dirawat
Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaKorban Pelecehan Beberkan Modus Rektor UP Nonaktif: Dipanggil Menghadap ke Ruang Kerjanya
Ada dua laporan yang diterima Polda Metro Jaya yakni atas nama pelapor RZ Kabag Humas dan Ventura Universitas Pancasila dan DF sebagai pegawai honorer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaKPU Surakarta: Cawapres Gibran Bakal Nyoblos di TPS 34 Manahan
KPU Surakarta belum menerima informasi apakah Presiden Jokowi dan keluarga juga akan mencoblos di Solo.
Baca SelengkapnyaUnair Segera Buka Jurusan Kedokteran di Banyuwangi, Kini Masuki Tahap Akhir Penilaian
Persiapan pembukaan program studi kedokteran Universitas Airlangga (Unair) di kampus Banyuwangi terus dilakukan.
Baca Selengkapnya5 Fakta Menarik Unesa, Kampus dengan Peserta SNBP 2024 Lulus Terbanyak Dulunya Tempat Kursus Calon Guru
Sebanyak 4.733 lulusan SMA/sederajat diterima melalui jalur SNBP Unesa.
Baca SelengkapnyaUniversitas Terbuka Siap Hadirkan Anak Muda Tangguh dan Mandiri
Universitas Terbuka Siap Bangun Anak Muda Tangguh dan Mandiri
Baca SelengkapnyaUnjuk Rasa Mahasiswa UP Tuntut Rektor yang Diduga Pelaku Pelecehan Dipecat Berlangsung Ricuh
Mahasiswa mengaku tak puas dengan putusan tersebut, yang hanya menonaktifkan ETH. Mereka menginginkan ETH dipecat tak hormat.
Baca Selengkapnya