Tak ada dokumen resmi, pikap angkut ribuan cumi ditahan di Gilimanuk
Merdeka.com - Sebuah mobil Pikap L300 dengan nomor polisi N 8132 NH dikemudikan Ryadi (47) asal Probolinggo, Jawa Timur, terpaksa digiring ke Pos Jaga Pelabuhan Gilimanuk Bali, Minggu (21/1).
Mobil yang baru tiba di pintu masuk pelabuhan dari Jawa ini diamankan setelah kedapatan membawa ribuan cumi dalam box. Terlebih pengiriman cumi ini tanpa dilengkapi dengan dokumen resmi sertifikasi kesehatan Karantina daerah asal.
Tercatat sebanyak 1200 kg cumi segar yang dikemas dalam 38 sterofoam warna putih berhasil diamankan petugas di pintu masuk Bali atau di pos 2 pelabuhan Gilimanuk.
"Akhirnya cumi segar yang dikirim dari Probolinggo ke Denpasar itu kita amankan berikut kendaraan dan pengemudinya," terang Kanit Reskrim Polsek Kawasan Laut Gilimanuk AKP I Komang Muliyadi, Minggu (21/1).
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pihaknya berkoordinasi dengan pihak Karantina Gilimanuk untuk langkah selanjutnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika lebih, akan dikenakan biaya tambahan sesuai dengan kelas kereta api yang dinaiki.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan sementara, rokok ilegal tersebut dijual melalui marketplace.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPenyerahan bantuan beras dilakukan di halaman Gudang Bulog Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (18/1).
Baca SelengkapnyaJika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca SelengkapnyaPenerapan pajak kepada turis asing yang datang ke Bali bukan tanpa alasan.
Baca Selengkapnya