Merdeka.com - Setelah melakukan aksi mogok produksi tahu dan tempe sejak Senin (23/7), produsen tahu dan tempe di bawah induk Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) hari ini mulai kembali berproduksi. Mereka memastikan tahu tempe akan kembali ke pasaran Sabtu (28/7) mendatang.

"Hari Sabtu, tahu dan tempe akan ada di pasar lagi, kita masih memakai stok kedelai harga yang lama," kata Ketua Primkopti Jakarta Barat, Suharto di Jakarta, Kamis (26/7).

Sebelumnya para produsen melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes atas kenaikan harga kedelai yang menembus Rp 8000 per kilo.

Suharto juga mengatakan, produsen tahu dan tempe Komplek Industri Kecil Primkopti di di Jalan H.M. Asemie RT 6 RW 11 Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat sudah memiliki stok dan siap untuk dipasarkan ke pasar-pasar tradisional di wilayah Jakarta Barat.

Suharto juga memperkirakan, stok kedelai yang diperoleh dari importir akan habis dalam kurun tiga bulan ke depan. Dengan kondisi seperti itu, masyarakat harus menerima harga tahu dan tempe yang tinggi.

Sementara itu, menanggapi kembali diproduksi tahu dan tempe, banyak pedagang gorengan yang menyambut baik langkah Primkopti. Yanto salah satunya. Pedagang gorengan di kawasan Palmerah ini mengaku senang jika pengerajin tahu dan tempe kembali berproduksi.

"Saya senang ya, kalau tahu tempe diproduksi lagi. Karena cuma tahu tempe yang banyak dibeli orang. Hari ini juga saya juga menjual sedikit tahu tempe," ujarnya.

Pedagang yang sudah tiga tahun berdagang gorengan ini juga berharap agar produsen tidak berhenti memproduksi tahu dan tempe.

"Apalagi sekarang bulan puasa. Banyak orang yang nyari gorengan buat buka puasa," katanya.

"Kalau produsen tahu tempe mau naikin harga tahu tempe, meski keberatan, saya tetap akan menjual gorengan tahu tempe. Paling buat nyiasatinya, saya bikin kecil ukurannya," harap pedagang asal Pekalongan ini.