Suka duka Tsaqif usai membongkar kebocoran soal UN di sekolahnya
Merdeka.com - UN atau Ujian Nasional. Kata itu kadang menjadi anekdot bagi sebagian pelajar. "UN itu Uji Nyali," kata mereka.
Ujian Nasional di masa lampau memang menjadi menakutkan. Sebab, hal itu menjadi penentu hidup mati 'karir' para pelajar. Apakah mereka hanya sekedar tamat sekolah atau lulus dan bisa melanjutkan ke tingkat lebih tinggi. Beratnya beban UN membuat banyak siswa-siswi frustasi. Tertekan. Tak heran segala cara mereka pakai supaya bisa lulus. "Persetan kalau harus curang, yang penting lulus," mungkin begitu yang ada dalam benak mereka.
Jual beli kunci jawaban, bocoran soal, praktik joki, semua itu biasa dilakukan. Banyak pihak seolah tutup mata atas proses itu. Bahkan sekolah kadang memberi jalan lelaku curang itu. Sebab, reputasi sekolah dipertaruhkan usai UN. Bila tingkat kelulusan jeblok, maka pamor sekolah dianggap miring, termasuk seluruh tenaga pendidiknya.
Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, terobosan perbaikan pelaksanaan UN dilakukan. Salah satunya ujian berbasis komputer. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kebudayaan Anies Baswedan punya impian. Dia berharap dengan ujian menggunakan sistem digital bisa mencegah praktik kebocoran soal atau kunci jawabannya. Tetapi alangkah terkejutnya dia saat tahu sistem ujian komputer masih bisa dinodai. Di dunia maya beredar bocoran soal UN khusus wilayah Aceh dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kontroversi merebak. Anies berencana mengulang UN di sebagian tempat.
Di tengah kegemparan, muncul sosok Muhammad Tsaqif Wismadi. Seorang siswa SMA 3 Yogyakarta. Dia melaporkan tentang bocornya soal Ujian Nasional kepada Universitas Gadjah Mada. Dia merasa tidak nyaman menutupi praktik kebusukan dalam ujian nasional.
"Jujur saya enggak pengen jadi terkenal. Saya cuma mencari keadilan untuk teman-teman. Kita pengen jujur, tapi itu jadi sia-sia, kita tahu tapi kita diam," kata Tsaqif kemarin.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaTak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Siswa Seba Polri Laporan Pakai Bahasa Arab ke Komandan, Aksinya Bikin Kagum
Begini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaKetekunan Kunci Keberhasilan 9 Santri Rumah Tahfidz Medan Selesaikan Hafalan Alquran 30 Juz
Setelah menyelesaikan hafalan Alquran, para santri akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Mereka akan menjadi guru ngaji di berbagai Rumah Tahfidz.
Baca SelengkapnyaPerkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaRatusan TPS di 5 Kabupaten/Kota Bakal Lakukan Pemungutan Suara Susulan
Pemungutan suara susulan salah satunya karena musibah banjir.
Baca SelengkapnyaSosok Mohammad Sjafei, Tokoh Pejuang Pergerakan dan Pendidikan Indonesia Pendiri INS Kayutanam
Pencetus berdirinya lembaga pendidikan menengah swasta bercorak khusus di Padang Pariaman ini juga berkontribusi cukup besar terhadap Republik Indonesia.
Baca Selengkapnya