Sudah dibidik perampok, nyawa polisi selamat karena pistol macet
Merdeka.com - Sebelum membidikkan senjata api (senpi) miliknya ke arah anggota reserse Polsek Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, senjata jenis Bareta milik pelaku perampokan di 7 TKP sempat terjatuh, dan mengagetkan anggota polisi. Spontan beberapa anggota polisi di TKP, langsung tiarap dan berlari menghindar.
"Setelah senjatanya jatuh, pelaku mengambil senjatanya dan langsung mengarahkannya ke petugas Tim Hunter kita. Untungnya, tembakan pertama pelaku mengalami ket (macet), tapi tembakan keduanya berhasil," terang Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta di Mapolrestabes Surabaya, Senin sore (22/9).
Meski tembakan keduanya berhasil, lanjut Setija, untungnya lagi tidak mengenai anggota hanya mengenai pagar rumah yang ada di seberang jalan.
"Ya masih Alhamdulillah, tembakan pertamanya ket, kalau tidak mungkin membahayakan anggota. Pada tembakan kedua, anggota kita berhasil menghindar dan melakukan tembakan balasan."
Diakui mantan Kapolres Sidoarjo ini, akhir-akhir ini, Kota Surabaya memang kurang aman. Aksi perampokan sadis, yang kerap melukai korbannya menjadi atensi pihaknya, sehingga terus menginstruksikan kepada 23 Polsek jajarannya untuk melakukan kring serse tiap malam.
"Ini sesuai atensi Bapak Kapolda terhadap aksi 3 cepu (curas, curat dan curanmor). Dan kebetulan dini hari tadi, tepatnya pukul 01.00 WIB, anggota kita memergoki dua pelaku yang tengah merusak gembok pagar rumah nomor 34 di Jalan Biliton."
"Satu pelaku terpaksa kita beri tindakan tegas, dan pagi tadi dinyatakan tewas. Sedangkan satu pelaku kakinya kita lumpuhkan dan kita amankan. Pelaku ini, sudah beraksi di 7 TKP antara lain, tiga di Wiyung, dua di Gubeng, Sawahan, dan Wonokromo," urai dia lagi.
Diberitakan sebelumnya, anggota jajaran Polsek Gubeng, Senin dini hari tadi terpaksa menembak mati pelaku perampokan bersenpi, yang kerap beraksi di Kota Pahlawan. Sempat terjadi aksi saling tembak antara petugas dengan tersangka.
Sebelum kejadian, anggota Tim Hunter Polsek Gubeng melihat dua orang mencurigakan di depan rumah nomor 34, Jalan Biliton. Dua tersangka diketahui bernama Nicolas Sapulete (33), warga Jalan Kapasari Gg 5/1, Surabaya dan Aris Setiyawan (35), warga Kapasari Pedukuhan BEI/54, Surabaya.
Anggota kemudian melakukan penggeledahan. Di luar dugaan, tersangka Nicolas mengeluarkan senjata jenis Bareta-nya dan menembakkannya ke arah petugas. Terjadi aksi saling tembak antara tersangka dengan polisi, hingga akhirnya tersangka roboh karena punggung, pinggul, paha kiri dan lengan kanannya ditembus timah panas petugas.
Sementara tersangka Aris, melarikan diri ke arah Jalan Karimun Jawa, tepat di depan Rumah Sakit Siloam, tersangka Aris melakukan perampasan kendaraan bermotor, Honda Beat L 5388 EC, milik Muhammad Umar.
Namun upayanya gagal, karena korban berusaha mempertahankan kendaraannya itu. Tersangka kembali berlari dari kejaran petugas, hingga tersungkur karena petugas terpaksa harus menghentikannya dengan menembak kaki kanannya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaBeruntung, polisi segera datang ke lokasi dan meredam amarah warga. Usai diamankan, kedua pelaku dibawa ke Mapolsek Kota untuk diinterogasi.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba HRR mengeluarkan senjata pistol yang dipakai dengan maksud menakut-nakuti korban JPP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kehadiran aparat untuk memberikan rasa aman kepada para pemudik yang meninggalkan rumahnya
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang nyamar jadi emak-emak berdaster untuk menangkap penjahat.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaKendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca Selengkapnya