Suara lantang Ali Mochtar Ngabalin setelah jadi pegawai Istana
Merdeka.com - Ali Mochtar Ngabalin resmi ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, pada Selasa (23/5/2018) lalu. Tugas berat sudah menanti politis Partai Golkar ini.
Sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Koordinasi Mubalig Seluruh Indonesia, Ngabalin menyadari dia punya tanggung jawab besar memberikan pemahaman baik kepada bawahannya. Baru beberapa hari menjadi tenaga ahli, Ngabalin sudah lantang pasang badan untuk pemerintah, terlebih dalam isu agama. Merdeka.com merangkum suara lantang Ali Mochtar Ngabalin setelah masuk istana berikut ini.
Pemerintah tak boleh difitnah dan dicaci
Ngabalin harus mampu menjadi penyambung lidah antara Presiden dengan rakyatnya dan Presiden dengan semua golongan. Terlebih tugas utama yang dia emban adalah memperkuat jaringan komunikasi pemerintah dengan kalangan pesantren dan organisasi masyarakat Islam di Indonesia. Dia berjanji akan memberikan penjelasan kepada kelompok Islam yang kontra terhadap pemerintah.
Dia mengatakan bahwa pemerintah tidak boleh difitnah dan dicaci maki, justru harus didukung oleh rakyat. "Pemerintah dalam konsep agama itu tidak boleh difitnah, dicaci maki. Menurut konsep Alquran, Injil, Taurat, Zabur, itu pemerintah itu adalah representasi Tuhan di muka bumi," kata Ngabalin.
Pemerintah tidak pernah menzalimi rakyatnya
Ngabalin mengaku heran belakangan ini pemerintahan Presiden Jokowi selalu menjadi sasaran fitnah dan hujatan dari berbagai kalangan. Padahal, dalam pandangannya pemerintah tidak pernah menzalimi rakyatnya.
Menurut dia, umat Islam yang merupakan kelompok mayoritas di tanah air seharusnya mendukung kerja pemerintah. Dalam Alquran sudah dijelaskan bahwa umat Islam harus taat kepada Allah, Rasul, dan wakil Allah di muka bumi. Wakil Allah inilah yang dimaknai sebagai pemerintah. "Saya harus menyampaikan bahwa tidak ada kezaliman yang dilakukan pemerintah ini. Tidak ada kebohongan, tidak ada kemunafikan, tidak ada tipu menipu," ujarnya.
Siap jadi mata, telinga dan mulut pemerintah
Usai ditunjuk menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ngabalin mengaku siap menjadi mulut, mata dan telinga orang nomor satu di Indonesia itu.
"Saya akan menjelaskan tentang capaian pemerintah, menjadi mulut, telinga dan mata presiden, menjelaskan kepada publik," kata Ngabalin saat berbincang dengan Merdeka.com.
Ajak masyarakat dukung penuh pemerintah
Pemerintah Jokowi-JK sering kali dihujani kritikan tajam. Sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Ngabalin meminta kepada seluruh rakyat untuk mendukung setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Karena, kata dia, selama ini pemerintah bekerja demi kepentingan umat dan bangsa.
"Saya mengimbau, mengajak tidak ada cara lain kecuali kita harus berikan dukungan full kepada pemerintah agar bisa menyelesaikan urusan-urusan masyarakat," ucapnya.
Ngabalin mengaku sudah melihat cara kerja pemerintah di lingkaran Istana. Disebutkannya, setiap hari pejabat pemerintah menghabiskan waktu untuk bekerja demi menyejahterakan umat.
(mdk/esy)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ngabalin menilai keterangan empat menteri itu melengkapi apa yang dibutuhkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaBahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaGanjar membeberkan sampai pagi ini, dirinya sama sekali tidak menerima undangan dari KPU RI.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnya