Suami ditahan, Eni dan selingkuhannya lanjutkan bisnis sabu

Merdeka.com - Eni Parwati (24), warga Putat Jaya Gg III C, Kecamatan Sawahan, Surabaya, dipastikan bakal menyusul sang suami di Hotel Prodeo bersama selingkuhannya, Danel Perdana (23). Hal ini lantaran Erni melanjutkan bisnis pengedaran narkoba yang dilakoni suaminya, Julius Winarno, sebelum ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surabaya di Medaeng, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Julius Winarno divonis empat tahun penjara oleh pengadilan pada tahun 2014 karena mengedarkan sabu-sabu.

Pasca-suaminya ditangkap polisi, ibu satu anak ini, dibantu Danel, warga Wonorejo III, Kecamatan Tegal Sari, melanjutkan bisnis haram tersebut. Bisnis tersebut dilanjutkan Eni dalam kendali Julius dari dalam tahanan Medaeng.

Peredaran sabu yang dilakukan Eni dan Danel, tidak hanya mencakup wilayah Surabaya dan daerah-daerah di Jawa Timur, melainkan hingga ke Sumbawa, NTB.

"Danel yang bantu saya. Dia sering ke rumah ambil barang lalu dijual. Saya cuma ngelanjutin usaha suami saya yang ditahan karena narkoba. Sudah tujuh bulan ini, saya ngelanjutin usaha itu. Saya dan Danel cuma teman," dalih Eni pada penyidik di Mapolres Tanjung Perak, Senin (18/5).

Dalam satu bulan, Eni dan Danel bisa menjual lebih dari 100 gram sabu ke sejumlah pelanggannya. Terkadang, keduanya menggunakan sendiri sabu yang dijualnya tersebut sebelum berhubungan intim.

Bahkan, saat ditangkap polisi, keduanya usai menggelar pesta sabu dan berkencan di kamar Eni. Namun, Eni tetap ngotot tak pernah ada hubungan apapun dengan Danel, selain bisnis sabu.

"Sebulan, berapa hasilnya sudah tak terhitung, pokoknya sebulan itu, saya bisa menjual 100 gram lebih sabu-sabu milik suami saya di (Rutan) Medaeng," ungkapnya.

Sementara Kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Lily Djafar mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari informasi dari masyarakat yang dikembangkan oleh polisi.

"Kemudian kita lakukan lidik dan melakukan penggerebekan. Saat itu, petugas mendapati kedua tersangka tengah tidur berdua dalam kamar. Mereka juga sering menggelar pesta sabu di rumah EP," terang Lyli.

Dari penggeledahan yang dilakukan petugas, lanjut Lily, ditemukan barang bukti dibungkus tissue dan disimpan di atas meja televisi dalam kamar tersangka.

Barang bukti yang diamankan petugas bersama kedua tersangka di antaranya, tujuh bungkus plastik isi sabu dengan berat total 4,3 gram, seperangkat alat hisap, alat bong, satu timbangan elektronik, dan dua unit BlackBerry.

"Dari pengembangan yang kita lakukan, juga ditemukan bukti SMS (pesan elektronik) dari handphone tersangka yang berhubungan dengan seorang tahanan di Rutan Medaeng," katanya.

Dari SMS inilah, polisi mengetahui hubungan EP dengan seorang tersangka yang ada di Rutan Medaeng. "Ternyata tersangka EP ini istri dari pengedar narkoba yang saat ini ditahan di Medaeng. Semua peredaran narkoba yang dijalankan tersangka ini, dikendalikan oleh suami tersangka di Medaeng," papar Lily.

Selanjutnya, kedua pasangan selingkuh ini, akan dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) junto Pasal 112 ayat (1) junto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2019, tentang narkotika.