Status berubah, karyawan SCTV mengadu ke Komnas HAM
Merdeka.com - Puluhan karyawan SCTV pagi ini mendatangi kantor Komnas HAM di Menteng, Jakarta Pusat. Mereka mengadukan perubahan status mereka yang sebelumnya berstatus sebagai karyawan tetapi kini menjadi karyawan kontrak.
"Dari karyawan tetap dialihkan ke outsourcing, kami menolak apapun bentuknya," ujar salah satu karyawan, H Sudirman di Kantor Komnas HAM, Jl Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/6).
Puluhan karyawan SCTV tersebut berasal dari divisi General Service. Sudirman menambahkan, mereka menolak perubahan status itu karena hal itu sangat merugikan dan bertentangan dengan Undang-undang. Selain itu, mereka sudah bekerja selama tujuh tahun bahkan ada yang sudah 19 tahun.
"Kami juga diintimidasi per 1 Juni dilarang bekerja bahkan semua akses ditutup. Jadi hanya di lobi saja," tuturnya.
Dia juga mengatakan, pihak managemen selalu mengelak apabila ditanya dan selalu menjawab hanya sebuah kebijakan.
"Untuk itu kami didampingi kuasa hukum mengadu ke Komnas HAM agar menindak SCTV dan mempekerjakan kembali dan mengembalikan hak kami," paparnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaAVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaKabar terbaru mengenai Parto Patrio sungguh mengejutkan. Ia mendadak dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaPihak yang dilaporkan yakni pembuat video di salah satu akun YouTube Cokro TV, Eko Kuntadhi.
Baca Selengkapnya