Stafsus Presiden: Jabar jadi Percontohan Percepatan Vaksinasi untuk Disabilitas
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia mengapresiasi percepatan vaksinasi untuk warga penyandang disabilitas. Ia mengaku sempat putus asa karena realisasi vaksinasinya sempat tidak masif.
Ia mengakui bahwa sasaran vaksinasi untuk warga disabilitas sangat sulit. Pasalnya, ada sejumlah faktor yang menjadi permasalahan. Di antaranya, aksesibilitas hingga misinformasi yang diterima oleh mereka.
“Jadi jujur awalnya saya sempat hopeless banget,” ucap dia saat meninjau sentra vaksinasi Covid-19 di SLB Negeri Cicendo, Kota Bandung, Sabtu (25/9).
"Banyak banget teman disabilitas yang tidak terlalu dapat informasi vaksin dan bingung bagaimana vaksinasi,” kata dia lagi.
Namun, kolaborasi antara pemerintah bersama banyak pihak, semacam perusahaan swasta, akademisi dan relawan membuatnya kembali menemukan optimisme. Dari semula realisasi vaksinasi berada di angka 20 persen, lambat laun terus meningkat.
Jawa Barat Ia sebut menjadi daerah percontohan penyelenggara dan percepatan vaksinasi untuk masyarakat termasuk warga disabilitas.
Provinsi ini diberi target menyasar 60.824 jiwa penyandang disabilitas penerima vaksin termasuk pendampingnya. Jumlah itu membutuhkan sebanyak 121.648 dosis. Hasilnya, dosis satu sudah rampung diberikan. Kini, tinggal menuntaskan pemberian dosis kedua.
“Jabar jadi percontohan seluruh nasional,” terang dia.
Ia meyakini target bisa terealisasi, terlebih Indonesia menerima vaksin Sinopharm hasil hibah dari Kerajaan Uni Emirat Arab untuk warga rentan dan penyandang disabilitas.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah menugaskan secara khusus vaksinasi dengan sasara warga disabilitas kepada pengurus Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad). Terbaru, organisasi tersebut menyelenggarakan vaksinasi massal di kota dan kabupaten lain.
Di sisi lain, secara umum, angka realisasi vaksinasi di Jawa Barat sudah mencapai 21,5 juta. “Rata-rata harian kita sudah tertinggi di Indonesia yaitu 311 ribu vaksin dosis perhari,” kata dia.
Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan untuk menjangkau warga penyandang disabilitas, selain menggelar vaksinasi massal, ada pula program dengan cara mendatangi rumah-rumah mereka.
Khusus untuk disabilitas, Jawa Barat mendapatkan jatah dari hibah Raja Arab Saudi sebanyak 121 ribu dosis vaksin untuk sekitar 61 ribu orang. Sedangkan jumlah disabilitas yang menjadi sasaran sebanyak 30 ribu-an jiwa. "Jadi penyuntikannya difabel dengan pendamping," kata dia.
Ketua IKA Unpad, Irawati Hermawan mengatakan vaksinasi terhadap warga disabilitas merupakan upaya membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok bisa tercapai secara maksimal.
Dengan demikian, perbaikan di sektor kesehatan bisa meningkatkan optimisme percepatan pemulihan ekonomi, pariwisata, dan berbagai sektor kehidupan masyarakat secara luas.
“Kesetaraan hak dalam mendapatkan vaksinasi bagi para penyandang disabilitas diwujudkan dalam program gebyar vaksinasi (dosis) kedua serentak di 20 kota dan kabupaten Jawa Barat,” pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen haru itu terjadi saat Hajatan Rakyat bersama calon presiden Ganjar Pranowo di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2).
Baca SelengkapnyaPrabowo menjanjikan ke depan disabilitas akan mendapat prioritas masuk pemerintahan dan ketahanan dengan dibantu teknologi.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam ini memahami kebijakan pemerintah untuk penyandang difabel tidak bisa dibuat seragam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi pabrik rokok di kawasan Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12).
Baca SelengkapnyaSesi penerimaan ijazah dua wisudawan tersebut disambut haru sekaligus tepuk tangan meriah.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menghadiri kampanye di Lapangan Merdeka, Ambon, Senin (29/1).
Baca SelengkapnyaHati Jeki luluh dan langsung memangggil anak buahnya untuk mengambilkan bingkisan dari mobilnya.
Baca SelengkapnyaIbu hamil, lansia, hingga disabilitas harusnya mendapatkan pelayanan prioritas di fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaRekrutmen disabilitas bintara Polri untuk yang menamatkan pendidikan di tingkat SMU dan SMK.
Baca Selengkapnya