Stafsus Milenial Jokowi Dilaporkan ke Polisi
Merdeka.com - Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan penyalahgunaan wewenang lantaran mengirimkan surat dengan kop Sekretariat Kabinet kepada para camat.
Pelapor yang juga pengacara atas nama M Sholeh menyampaikan, laporannya belum diterima penyidik.
"Kita tadi sempat berdebat karena SPKT belum mau menerima pengaduan kita. Dianggap masih kurang, masih prematur. Padahal bukti awal itu menurut kita sudah," tutur Sholeh di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (16/4).
Sholeh mengaku hanya membawa barang bukti surat berkop Sekretariat Kabinet yang kontroversial tersebut. Pasalnya, Andi tidak berwenang menggunakan tanda tersebut.
"Nah kami menduga jangan-jangan kop surat ini hasil curian, atau kop surat ini adalah kop surat palsu supaya dipercaya oleh camat-camat di tiga pulau ini maka dia menggunakan memalsu. Ini baru sebatas dugaan," jelas dia.
Meski ditolak, Sholeh menerima langkah lain hasil masukan Polri. Penyidik bermaksud melayangkan langsung aduan tersebut kepada Kapolri Jendral Idham Azis.
"Oleh SPKT dikasih jalan tengah. Surat kita secara resmi diajukan kepada Kapolri. Kita dikasih tanda terima, surat kita sudah masuk. Insyaallah minggu depan kita ke sini lagi," kata Sholeh.
Dia berharap, Polri dapat profesional menangani aduan tersebut. Jangan sampai hanya soal hoaks dan kritik terhadap Presiden Jokowi saja yang ditangani. Sementara jajaran lingkaran Istana Negara kebal hukum.
"Kami pingin, ini kasus sangat serius. Sebab kalau ini dibiarkan tidak ada jaminan staf khusus ini sebelum-sebelumnya tidak melakukan hal yang sama. Bisa jadi dia telepon sana telepon sini atas nama staf khusus presiden, lanjut dia.
Menurut saya sih kalau pun ini soal mundur tidak menyelesaikan masalah. Proses hukum harus menjadi pelajaran bagi penyelenggara negara yang lain," tutup Sholeh.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Butet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaMahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaMeski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSendi sebelumnya mengaku sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya