Stafsus Menkum HAM: Jangan Ada Lagi Orang Tua Kesulitan Biayai Anak Sekolah
Merdeka.com - Staf Khusus Menkum HAM, Bane Raja Manalu berharap, tidak ada lagi anak-anak di Sumatera Utara yang putus sekolah karena tidak ada biaya. Dia tak ingin, ada orangtua yang kesulitan mencari biaya anaknya untuk sekolah.
"Kita harus merdeka secara ekonomi. Jangan ada lagi orangtua yang kesusahan biaya untuk sekolahkan anaknya. Mimpi saya kita harus merdeka secara keuangan. Kaum ibu gerak membuka dan melihat peluang usaha. Semua berawal dari usaha kecil-kecilan, hingga kemudian menjadi besar," ujar Bane.
Hal itu diungkapkan Bane saat menyerahkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada puluhan pelajar di Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Senin (11/7).
Beasiswa diserahkan secara simbolis kepada 16 pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA di Binjai, Sumatra Utara.
Pendiri Yayasan Bagak ini mengatakan, beasiswa program Presiden Joko Widodo diserahkan kepada pelajar kurang mampu sebanyak 1.500 beasiswa kepada pelajar di 10 kabupaten/kota di Sumatra Utara.
Yaitu, Tanjung Balai, Asahan, Batubara, Siantar, Simalungun, Dairi, Karo, Binjai, Langkat, dan Pakpak Bharat.
Besaran beasiswa yang diterima bervariasi, untuk SD sebesar Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu dan SMA/SMK Rp1 juta.
"Semoga sedikit banyaknya yang kita berikan bisa bermanfaat membantu biaya pendidikan pelajar yang ada di Binjai dan Langkat ini. Ke depannya masih banyak lagi program Bagak yang bersentuhan langsung dengan kepentingan-kepentingan masyarakat," ungkap Bane.
Desny Chrisma br Bangun, pelajar SMA Negeri 1 Kuala, Kabupaten Langkat, yang didampingi ibunya menerima beasiswa tersebut, mengaku sangat terbantu dengan penyerahan beasiswa itu dan termotivasi untuk lebih berani meraih mimpi.
Ibu Desny Chrisma, mengaku terharu dengan perhatian Bane pada masyarakat kurang mampu untuk bisa mendapat pendidikan.
"Baru delapan bulan suami saya meninggal. Saya memiliki tidak orang anak. Anak paling besar SMA, kemudian SMP dan SD. Perkerjaan sehari-hari berjualan kelontong. Saya sebagai seorang ibu harus semangat kerja untuk biaya sehari-hari. Beasiswa dari ini sangat membantu meringankan beban keluarga kami," ungkapnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaFaqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sidang kemudian bakal kembali digulir dengan agenda yang sama pada pekan depan.
Baca SelengkapnyaDemi tetap menyekolahkan putranya, orang tua Sarijaya harus merelakan pendidikan anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaPerhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.
Baca SelengkapnyaVonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBegini 'keseruan' Nia Ramadhani saat menemani anak belajar.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca Selengkapnya