Stafsus Jokowi Minta Gibran Prioritaskan Vaksinasi Penyandang Disabilitas

Merdeka.com - Staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Angkie Yudistia, melakukan kunjungan kerja ke Kota Solo, Kamis (3/6). Dia menemui Wali Kota Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra sulung Jokowi, untuk membahas vaksinasi Covid-19 untuk penyandang disabilitas serta pemulihan ekonomi.

Angkie juga meminta dukungan pemerintah daerah terkait akan dibentuknya Komisi Nasional Disabilitas oleh pemerintah pusat.

"Agenda dengan Mas Wali (Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka), yang pertama vaksinasi untuk penyandang disabilitas bisa diprioritaskan. Yang kedua, setelah vaksinasi untuk pemulihan kesehatan, bersama-sama kita untuk bangkit secara ekonomi," ujar Angkie seusai pertemuan.

Angkie berharap penyandang disabilitas bisa mengakses program-program pemerintah secara inklusif. Karena itu, pihaknya meminta dukungan terkait pembentukan Komisi Nasional Disabilitas.

"Kami butuh dukungan, siapa pun komisioner yang akan bertugas nanti, kami butuh dukungan dengan baik," katanya.

Angkie menambahkan, berdasarkan data BPS tahun 2019, jumlah penyandang disabilitas Indonesia mencapai sekitar 30 juta jiwa. Empat juta di antaranya berdomisili di Jawa Tengah.

Sepanjang 2019-2020, Presiden Jokowi telah mengesahkan sejumlah peraturan terkait penyandang disabilitas. Kunjungan kerja yang dilakukan Angkie merupakan upaya membangun sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

"Saya berharap kepada Pak Wali, teman-teman disabilitas di daerah dapat dirangkul. Bapak Presiden memberikan arahan agar kebijakan-kebijakan yang sudah disahkan dapat diimplementasikan dengan tepat sasaran dan manfaatnya dapat diterima dengan baik oleh penyandang disabilitas," katanya.

Wali Kota Gibran menambahkan, kunjungan Angkie bukan hanya khusus menemui dirinya, namun juga ke kota lain.

Dia menambahkan dukungan Pemkot Solo kepada penyandang disabilitas sudah dilakukan sejak lama. Hal yang telah dilakukan di antaranya penyelenggaraan ASEAN Paragames 2011 yang diikuti 11 negara. Layanan untuk penyandang disabilitas di Solo juga sudah lengkap, seperti keberadaan rumah sakit dan NPC (National Paralympic Committee of Indonesia) di Solo.

"Kita ini sudah cukup friendly lah untuk kaum disabilitas. Meskipun banyak kekurangan-kekurangannya nanti biar dibantu Mbak Angkie," katanya.

Terkait vaksinasi terhadap disabilitas, Gibran mengaku masih dicicil. Sejauh ini sekitar 100 orang sudah disuntik, namun prosesnya terus berjalan.

"Saya lupa angka pastinya. Yang jelas ini termasuk prioritas juga," pungkas dia.