Sriwijaya Air: Banyak kasus penumpang marah, baru ini mukul
Merdeka.com - Kasus pemukulan yang dialami oleh pramugari Sriwijaya Air baru pertama kali terjadi. Adalah Febriyani menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Daerah Provinsi Bangka-Belitung, Zakaria Umarhadi.
Kasus pemukulan ini terjadi saat Febri menegur Zakaria agar mematikan telepon selulernya. Tak terima, Zakaria marah. Peristiwa pemukulan itu terjadi pada Rabu (5/6) malam setelah pesawat dengan nomor penerbangan SJ 087 mendarat di Bandara Depati Amir, Bangka.
"Kalau kasus marah sih biasa. Tapi baru kali ini ada kasus sampai melakukan pemukulan," kata Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo kepada merdeka.com, Jumat (7/6).
Biasanya, para penumpang pesawat marah gara-gara beberapa faktor teknis. "Itu bisa diselesaikan semua dan bisa dimengerti oleh penumpang," ujarnya.
Karena Febri tidak terima, kasus ini dibawa ke jalur hukum. Zakaria setelah dimintai keterangan akhirnya ditahan. Ia dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaZaidan menuturkan bahwa Sriwijaya Air Group tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maskapai memiliki kebijakan yang bebeda terhadap penumpang yang tertinggal pesawat, ketahuilah hak Anda untuk menerima kompensasi.
Baca SelengkapnyaMomen Gibran Rakabuming Raka dapat ucapan selamat dari pramugari salah satu maskapai yang ditumpanginya.
Baca SelengkapnyaAkibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca Selengkapnya