Sopir angkot sampai pengantin muda di Majalaya rela jual ginjal
Merdeka.com - Beberapa warga Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung ada yang memiliki satu ginjal. Salah satu organ tubuh berharga mereka dirupiahkan hanya karena alasan ekonomi. Mereka terjerembab sindikat penjualan organ tubuh manusia, hingga akhirnya terbongkar oleh Mabes Polri.
Jumat (29/1) merdeka.com menjumpai beberapa korban si 'bandar' ginjal AM alias Amang, yang juga merupakan warga setempat di Kampung Kubang RT 1 RW 8 Desa Sukamukti, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung.
Edi Midun (39) salah satunya. Dia berkisah pada Agustus 2014 lalu terlilit utang mencapai Rp 35 juta. Belum lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang sudah beranak empat. Edi ini mengenal Amang karena sama-sama berprofesi sebagai sopir angkutan.
"Tapi saya melihat ada beberapa yang berbeda dari Amang karena seperti menjadi orang kaya," tutur Edi, warga Kampung Pangkalan RT 1 RW 5 Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung saat ditemui di kediamannya.
Akhirnya Edi ditawarkan Amang untuk menjual ginjal. Edi sempat dibuat galau dengan tawaran menggiurkan ini karena pundi-pundi rupiah akan diraup. Deal, Edi menyanggupi salah satu organ tubuhnya untuk didonorkan.
Oktober 2014, bisa jadi menjadi hari yang mengerikan bagi Edi. Dia diboyong ke Jakarta oleh tersangka HS setelah sebelumnya mengikuti tes medis di salah satu klinik di Bandung.
"Dicek medis saja di Bandung kaya orang kalau mau lagi kerja, lalu ke Jakarta untuk diambil tindakan," ujarnya.
Dia menyebut tindakan pencangkokan ginjal diambil RS ternama di Jakarta. Saat itu dia ingat betul dibius total pada pukul 07.00 WIB, dan baru sadarkan diri pukul 14.30 WIB.
"Usai dioperasi (donor ginjal). Akhirnya saya istirahat dua hari. Lalu pulang ke Bandung saya diberi uang Rp 70 juta. Dapatnya Rp 80 juta karena Rp 10 juta komisi buat Amang," terangnya.
Pundi-pundi rupiah bertambah karena usai operasi duit Rp 70 juta dibayar kontan. Dia pun bertolak ke Bandung untuk kembali ke keluarganya.
"Saya Rp 35 juta bayar utang, sedangkan sisanya saya bayarkan DP rumah," ucapnya.
Korban lainnya Ivan Sopyan (18). Dia mengenal Amang dan sempat ditawari untuk menjual salah satu organ tubuhnya. Penawaran Amang dilakukan Agustus 2014. Tapi Ivan baru menyanggupinya Agustus 2015, karena kondisi ekonomi yang serba terdesak. Apalagi dia juga merupakan pengantin baru.
"Saya dulu ditawari. Akhirnya saya menyanggupi. Pertama ditawar Rp 70 juta, saya nego dan dapat Rp 75 juta," jelasnya seraya menyebut ginjal kiri yang dijual.
Menurut Ivan beberapa warga yang ada di Kecamatan Majalaya banyak menjual salah satu organ tubuhnya.
"Amang Bandar ginjalkan orang tahunya juga," tandas pemuda beranak satu tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batu ginjal bisa menyebabkan munculnya banyak masalah. Oleh karena itu, penanganan dini terhadap batu ginjal sangat perlu untuk dilakukan.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaSang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca Selengkapnya