Soal posisi Menteri ESDM, Golkar serahkan kepada Jokowi
Merdeka.com - Pencopotan Menteri ESDM Arcandra Tahar akibat masalah dwikewarganegaraan, memunculkan polemik mengenai siapa sosok yang akan menggantikan posisinya tersebut. Beredar kabar, Partai Golkar yang digadang mendapat jatah mengisi kekosongan kementerian strategis itu.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, pihaknya akan menyerahkan keputusan itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Novanto hanya berharap, siapa pun yang akan mengisi posisi Menteri ESDM itu, adalah sosok anak bangsa terbaik yang dimiliki Indonesia.
"Pemberhentian yang telah dilakukan kepada Menteri ESDM tentu penggantinya kita harapkan yang terbaik. Semuanya adalah prerogatif presiden, maka kita serahkan kepada presiden," ujar Novanto di DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (17/8).
Saat ditanya lebih lanjut bagaimana jika nantinya kader Golkar yang akan dipilih Jokowi mengisi kekosongan Menteri ESDM tersebut, Novanto hanya menegaskan jika partainya akan selalu mendukung penuh pemerintahan Jokowi.
"Saya kan selalu sampaikan bahwa Partai Golkar dengan tulus dan ikhlas mendukung presiden sampai 2019. Karena itu merupakan harga mati bagi Partai Golkar, yang akan terus berjuang tanpa persyaratan-persyaratan apapun menyangkut masalah pencalonan menteri-menteri. Itulah itikad dari Partai Golkar," pungkasnya.
Diketahui, politikus Golkar Satya Widya Yudha disebut-sebut akan menggantikan posisi Arcandra Tahar, sebagai menteri ESDM. Bahkan anggota Komisi XI DPR dari Golkar, Mukhamad Misbakhun mengungkapkan, saat perombakan kabinet 27 Juli lalu, nama Satya memang santer dikabarkan akan menggantikan Sudirman Said.
"Sejak sebelum reshuffle beliau salah satu calon kuat menteri ESDM," kata Misbakhun kepada merdeka.com, Selasa (16/8).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.
Baca SelengkapnyaBagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini Presiden Jokowi sering dikaitkan dengan Partai Golkar.
Baca Selengkapnya