Soal Data Covid-19, Gugus Tugas Sumsel Cuma Boleh Langsung Umumkan Pasien Negatif
Merdeka.com - Sinkronisasi data pasien positif Covid-19 antara pusat dan daerah menjadi polemik di sejumlah daerah. Hal ini berbeda yang terjadi di Sumatera Selatan karena diserahkan sepenuhnya kepada Gugus Tugas Covid-19 pusat.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan, sejauh ini belum terjadi ketidaksinkronan data antara gugus tugas daerah dan pusat. Sebab, selama ini diserahkan sepenuhnya kepada pusat untuk mengumumkan hasil pemeriksaan sampel spesimen. Gugus Tugas Covid-19 Sumsel baru menjelaskan secara detail terkait pasien positif jika sudah diumumkan pusat setiap harinya.
"Kalau positif, tentu uji swabnya harus dikonfirmasi ke pusat. Kita tidak memiliki hak untuk langsung mengumumkannya," ungkap Deru, Jumat (10/4).
Berbeda halnya terhadap pasien yang diketahui negatif. Gugus tugas daerah diberikan kewenangan penuh untuk menyampaikan ke publik dalam kasus ini.
"Yang boleh hanya negatif saja. Yang positif kami umumkan jika sudah disampaikan pusat," ujarnya.
Deru menambahkan, Sumsel telah melakukan tes Covid-19 secara mandiri di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Hasil pemeriksaan sampel spesimen bisa dipercepat dibanding dilakukan di Jakarta sehingga penanganan pasien cepat dilakukan.
"Hasilnya lebih cepat karena tidak perlu dikirim ke Jakarta. PDP negatif langsung dipindahkan ke ruang reguler dan positif dilakukan upaya penyembuhan secepatnya," kata dia.
Meski mampu memeriksa sampel sendiri, namun masih terdapat kendala. Utamanya adalah mengatur waktu tugas tenaga medis yang bekerja karena berpengaruh terhadap kesehatan mereka.
"Kami kasihan sama tim medis. Karena itu kita atur waktu kerja mereka dan hasilnya bagus, efektif juga," terangnya.
Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Prof Yuwono mengatakan, Sumsel menjadi salah satu dari 12 daerah yang bakal menerima bantuan alat pendeteksi sampel Covid-19 dari Kementerian BUMN. Alat deteksi ini menggunakan sistem polymerase chain reaction (PCR) dan hasilnya lebih cepat diketahui.
"Alat ini nantinya diserahkan ke RS Pusri, dalam waktu dekat kita terima," kata dia.
Menurut dia, PCR mampu memeriksa 40 hingga 90 sampel per hari. Artinya ada penambahan pemeriksaan yang sebelumnya hanya 20 sampel per hari di BBLK Palembang.
"Dengan tenaga medis yang ada sekarang, paling tidak sehari kami bisa uji 40 sampel. Mudah-mudahan pasien positif Covid-19 cepat diketahui dan cepat juga penanganannya," pungkas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaData BBMKG: Suhu Panas Kota Medan Sentuh 35,7 Derajat Celcius
Kondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya2 Polisi di Sumsel Dikepung Lalu Disandera & Diamuk Massa Usai Gerebek Penipu Online, Ini Kronologinya
Kapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaRatusan Petugas Pemilu di Garut Sakit usai Kelelahan Kerja Lebih dari 12 Jam, 2 Gugur dalam Tugas
Ratusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca Selengkapnya