Merdeka.com - Siti Fadilah Supari minta polisi mengusut teror bom molotov di kantor Dewan Kesehatan Rakyat (DKR). Seperti diketahui, dua orang yang mengendarai motor meletakkan botol berisi bensin di sofa kantor DKR sehingga nyaris membakar kantor itu dinihari tadi.

"Agar tidak menimbulkan spekulasi bahwa ini terkait dengan status Siti Fadilah yang kini dinyatakan tersangka oleh Mabes Polri," kata Siti Fadilah melalui penasihat hukumnya, Yusril Ihza Mahendra kepada merdeka.com, Sabtu (21/4).

Yusril meminta kliennya diberi perlindungan hukum dan dijamin haknya sebagai warga negara. Teror bom tersebut dinilai tidak dilakukan.

"Kalau teror bom ini bertujuan menakut-nakuti, cara seperti itu tidak layak dilakukan dalam sebuah negara hukum," ujar Yusril.

Polisi masih menyelidiki teror bom molotov yang ditujukan ke kantor DKR di Jl Johar Baru II nomor 12, Jakarta Pusat.

Menurut Ketua DKR Jabodetabek, Agung Nugroho, teror ini diduga terkait dengan Ketua Dewan Pembina yang juga mantan Menkes, Siti Fadilah Supari.