Siswi serahkan bukti rekaman dan gambar guru agama mesum ke polisi
Merdeka.com - Aksi para siswi di salah satu sekolah negeri tingkat SMA di Jembrana betul-betul berani. Setelah terkuak aksi guru agama yang diduga cabul, para siswi mendorong korban mempolisikan aksi bejat guru tersebut.
Guru agama cabul yang juga wakil kepala kesiswaan serta pembina OSIS di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Jembrana, Bali, ini resmi dilaporkan ke Polres Jembrana oleh korbannya OA beserta sejumlah siswa di sekolah tersebut.
"Kalau hanya dinonaktifkan, itu artinya bisa mengajar lagi. Kami mau dia betul-betul tobat di jeruji sel," kata sejumlah siswi saat mendampingi OA (16), siswi kelas II di Polresta Jembrana, Jumat (6/3).
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra seizin Kapolres Jembrana, dikonfirmasi di ruang kerjanya, membenarkan kalau korban didampingi beberapa temannya melaporkan perbuatan Ketut WS.
"Korban juga sudah menyerahkan berupa alat bukti rekaman suara dan gambar ke unit PPA. Kabarnya dari PPA sudah turun untuk memeriksa sejumlah saksi. Saya harapkan siswa punya keberanian seperti ini jika ada peristiwa serupa," terang Sudarma Putra.
Dikatakannya bahwa saat ini para saksi dan korban sudah diperiksa, pihaknya akan memanggil pelaku untuk didengar keterangannya. "Saat ini baru tahap pemeriksaan saksi dan korban. Pihak yang dilaporkan sedang dilakukan pemanggilan," imbuhnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca SelengkapnyaSang ayah yang bercita-cita menjadi bagian dari TNI sukses dicapainya. Bahkan, keduanya sama-sama menjadi perwira TNI.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca Selengkapnya