Siswi SD tewas kesetrum air mancur di depan rumah dinas bupati
Merdeka.com - Cindy (12), siswi kelas V SDN 4 Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah tewas kesetrum saat mandi di bundaran air mancur di depan rumah dinas bupati setempat di Jalan Yetro Sinseng Muara Teweh, Minggu (29/5).
Peristiwa naas yang dialami murid yang tinggal di Jalan Bandsaw Oseng Kelurahan Jingah atau kawasan ujung Jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB.
Saat itu korban bersama sejumlah temannya sedang berolahraga pagi dan setelah itu mandi di bundaran air mancur. Korban seorang diri duluan terjun ke kolam air mancur dengan ketinggian sekitar satu meter tersebut, setelah korban terjun dan langsung tidak bergerak dan hampir tenggelam.
Ketika itu juga teman korban bernama Amelia menarik tangan korban dan sempat terlepas karena tangannya juga ikut kesetrum. Selanjutnya listrik air mancur dipadamkan.
"Kami sempat mengangkat tubuh korban dan urat nadinya masih terasa," kata anak laki-laki yang tinggal dekat rumah korban yang kebetulan sedang berada di kawasan bundaran air mancur, seperti dikutip dari Antara.
Korban yang tinggal bersama ibunya itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh wilayah setempat. Korban diduga korban meninggal dunia dalam perjalanan atau di ruang unit gawat darurat (UGD).
Sementara rekannya Amelia yang sempat menolong korban juga dilarikan ke rumah sakit dan sempat mendapat perawatan. Karena dia mengalami kaku di tangan setelah berupaya menolong korban dan sudah diperbolehkan pulang.
"Rencananya hari ini juga jenazah korban dijemput ayahnya untuk dimakamkan di Desa Juking Pajang, Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya tempat tinggal ayahnya," ujar Kasidah salah seorang kerabat korban ketika ditemui di ruang jenazah RSUD Muara Teweh.
Sementara Kepala Seksi Taman dan Dekorasi Kota pada Dinas Pekerjaan Umum Barito Utara, Novery mengatakan memang air mancur itu sering menjadi tempat bermain dan mandi anak-anak, sehingga dipasang kawat sekeliling kolam.
Memang dalam kolam itu ada empat mesin untuk menghidupkan air mancur dengan tegangan rendah atau arus balik. Namun untuk tegangan terasa lebih kuat berada di sekitar mesin atau di mesin, sehingga pihaknya sering melarang warga yang mandi di kolam itu.
"Korban bisa kena setrum diduga menginjak mesin yang arusnya lebih kuat dari arus balik," katanya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita haru datang dari sosok casis disabilitas yang berhasil lolos dalam seleksi SIPSS tahun 2024. Sosoknya adalah Damara Prisma Suganda.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca Selengkapnya