Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sisi Gelap di Balik Gemerlapnya SPG Otomotif

Sisi Gelap di Balik Gemerlapnya SPG Otomotif Ilustrasi Prostitusi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - "Ya begitulah kesinggung terus sakit hati."

Begitu komentar Tasya, seorang talent management menanggapi kasus pembunuhan Sales Promotion Girl (SPG) otomotif Ni Putu Yuniarti. Nyawa perempuan 39 tahun kandas di tangan Bagus Putu Wijaya (33) pria berprofesi gigolo yang ia sewa.

Tasya tidak memungkiri peristiwa menimpa korban bagian dari gelapnya dunia pemasaran yang menempatkan perempuan seksi di barisan depan dalam penjualan suatu produk. Apalagi produk otomotif yang identik dengan keseksian SPG saat proses pemasaran.

"Dunia hitam SPG, ya pasti enggak jauh, sorry to say. Ada SPG yang plus plus ya. Enggak memungkinkan mereka seperti itu, jadi ada mereka yang bener-bener murni kerja cari uang tapi enggak sedikit yang yaudahlah kedoknya SPG tapi sambil 'jualan' juga," ungkapnya saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (17/8) malam.

Pun soal booking membooking SPG. Tasya mengakui adanya praktik esek-esek berkedok SPG. Namun tidak semua. "Ada siy (kencan), mungkin emang enggak semua ya tapi emang ada beberapa."

Untuk sekali kencan, kata Tasya, biasanya SPG nakal membuka tarif mulai Rp3 juta hingga Rp5 juta. Harga tersebut bisa naik berkali-kali lipat jika mendapat klien kelas kakap seperti pejabat.

"Bisa Rp3 juta sampai Rp5 jutaan," tuturnya.

Di samping itu, SPG dalam event otomotif kerap menjadi bulan-bulanannya para lelaki penggoda, karena penampilan yang menarik membuat para lelaki nakal mudah terimajinasi. Malah, tidak sedikit yang memframing jika SPG yang mengenakan pakaian seksi bisa diajak kencan. Padahal tidak semua. "Karena ada kesalahan si A si B si C jadi kaya semua itu merebet. Jadi menganggap SPG yang dievent itu bisa dibooking, padahal kan enggak. Cuma beberapa saja," tuturnya.

Biasanya klien-klien nakal suka melemparkan godaan-godaan mulai main mata hingga mencolek. "Yaa begitu deh. Main mata, siul-siulin. Nyolek-nyolek juga ada tuh," katanya.

Kriteria klien 'nakal' yang doyan mengajak kencan SPG pun terbagi dua. Yang pertama hanya untuk senang-senang karena enggak mau ribet. Yang kedua ada yang berniat mencari 'simpanan'.

"Klien nakal banyak. Ada yang ibarat kata enggak mau ribet jadi satu hari udah beres. Ada juga yang nyari buat mereka simpen. Banyak itu yang mau jadi simpenan," sambungnya.

Pendapatan bisa semakin meningkat jika si SPG plus-plus bersedia menjadi simpanan. Fasilitas mulai dari apartemen hingga barang-barang branded akan dipenuhi. Belum lagi tunjangan per bulannya.

"Kalau simpanan biasanya bisa sampai dapat apartemen, mobil sama uang bulanan. Nilai uang bulanan biasanya tergantung kesepakatan mereka," bebernya.

Menyoal pakaian SPG otomotif yang kerap terbuka, Tasya mengatakan hal itu kebijakan dari perusahaan. Dan biasanya si calon SPG sudah mengetahui konsekuensi jika menerima job dari brand otomotif.

"Itu kebijakan dari perusahaan sama anaknya. Tapi kan biasanya dari perusahaan udah kasih tahu konsekuensi, nanti pake seragam kaya gini. Tergantung anaknya (SPG) kalau mau pasti ambil jobnya kalau enggak ya nolak," katanya.

"Kalau event-event yang rame brand mobil atau otomotif emang baju seksi, tapi kalau seperti brand makanan itu enggak boleh seksi-seksi karena segmentasi pasarnya juga beda kan. Kaya aku kan sekarang udah enggak jaga (jadi SPG) lagi. Sekarang lebih ke user model atau masukin anak-anak yang mau ikut SPG event. Lebih ke managemennya, nah aku tanya selalu bilang kalau jaga produk ini konsekuensinya begini begini. Aku jabarin biar kerjanya juga nyaman," tutupnya.

Kasus Gigolo Bunuh SPG Mobil di Bali

Awal hubungan terlarang antara pelaku Bagus Putu dan korban Ni Putu Yuniarti terajut setelah berkenalan di dunia maya. Entah sedang membidik target atau memang perlu, pelaku 'mencolek' korban dengan alasan hendak membeli mobil.

Gayung bersambut, keduanya bertemu hingga disepakati penjualan mobil dari korban ke pelaku dengan pemberian cek senilai Rp10 juta.

Seakan sama-sama mengisi kekosongan, keduanya terbuai dalam hubungan yang lebih dalam namun, terlarang. Bagus Putu mulai blak-blakan akan jati dirinya yang seorang gigolo.

Mendengar hal itu, muncul ketertarikan korban untuk 'mencicip' jasa esek-esek pelaku. Dengan kesepakatan Rp500.000 dan dibelikan ponsel, pelaku menerima ajakan 'kencan' dari korban.

Tak sesuai harapan, korban mengomplein jasa esek-esek yang diberikan pelaku. Ia mengaku tidak puas dengan 'pelayanan' pelaku dan merasa sudah dirugikan.

"Akhirnya tersangka merasa tersinggung, korban tadi ditarik dan dibekap dengan handuk. Sehingga lemas, setelah itu korban meninggal dan tersangka meninggalkan penginapan dan setelah itu tersangka pergi dan ketangkep di Sulawesi Utara," jelas Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan.

Reporter Magang: Chicilia Inge

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Banyak yang Tahu, Cara Simpel Ini Ampuh Cegah Koper Hilang Saat Bepergian
Tak Banyak yang Tahu, Cara Simpel Ini Ampuh Cegah Koper Hilang Saat Bepergian

Potensi kehilangan koper atau bahkan isi koper sangat mungkin terjadi dalam perjalanan apapun.

Baca Selengkapnya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Baca Selengkapnya
Sidang Sengketa Pileg 2024: MK Dengarkan Jawaban KPU, Bawaslu Hingga Pihak Terkait
Sidang Sengketa Pileg 2024: MK Dengarkan Jawaban KPU, Bawaslu Hingga Pihak Terkait

Sidang sedianya dimulai pukul 08.00 WIB, namun ada beberapa pihak yang diketahui datang sedikit terlambat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari

Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
5 Cara Cegah Kaki Sakit dan Pegal saat Berdiri Seharian
5 Cara Cegah Kaki Sakit dan Pegal saat Berdiri Seharian

Rasa sakit dan nyeri di kaki mungkin muncul ketika berdiri seharian. Ikuti cara ini untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Tak Takut Dicuri, Perempuan Ini Tunjukkan Kompaknya Pengendara Motor Tinggalkan Kendaraan Tanpa Cabut Kunci
Tak Takut Dicuri, Perempuan Ini Tunjukkan Kompaknya Pengendara Motor Tinggalkan Kendaraan Tanpa Cabut Kunci

Orang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.

Baca Selengkapnya
Terkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang  di Kereta Api
Terkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang di Kereta Api

Masyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.

Baca Selengkapnya