Sirkuit berliku menuju Formula Satu
Merdeka.com - Rio Haryanto, pemuda dengan segudang prestasi. Setidaknya itulah kalimat layak disematkan untuk anak muda kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, ini. Seabrek prestasi ditorehkan sejak usianya masih belia. Dan kini, menginjak usia ke-22, babak baru dalam hidupnya akan dimulai: bersiap bermanuver di ajang balapan paling bergengsi di dunia, Formula Satu, atau populer dijuluki Formula 1.
Setelah menyelesaikan seluruh serie GP2 tahun ini, fokus perhatian Rio kini terpusat pada persiapan memasuki sirkuit F1. Sebagai persiapan, Rio pun telah menjalani proses seat fitting alias pembuatan kursi untuk kokpit mobil F1 sekaligus briefing bersama tim.
"Saya akan kembali menjalani tes F1 terlebih dahulu untuk kemudian merencanakan langkah berikutnya," kata Rio Haryanto kepada merdeka.com melalui surat elektronik. Saat ini Rio berada di Abu Dhabi untuk menjalani serangkaian tes menuju Formula Satu tersebut."Tes akan dilaksanakan usai seri penutup GP2 2015. Saya berharap dapat menambah banyak pengalaman di atas mobil F1 sebagai bekal untuk menghadapi musim balap 2016," papar Rio.
Rio Haryanto ©2015 merdeka.com/istimewa
Rio menutup kompetisi GP2 Series 2015 dengan torehan cemerlang bersama tim Campos Racing. Pada musim ini, Rio yang didukung penuh oleh Pertamina sukses lima kali naik podium dengan tiga kali finish di urutan pertama.
Aksi Rio di sirkuit balap cukup memukau. Contohnya saat sprint race GP2 terakhir di Yas Marina Circuit, Abu Dhabi. Rio mengawali lomba dari grid kedua. Selepas start, dengan berani Rio mencoba melibas Alex Lynn dari sisi dalam untuk merebut posisi pertama. Namun Lynn menutup jalan. Rio bertahan di posisi kedua.
Selepas melewati tikungan pertama, Pierre Gasly kehilangan kendali dan menjadi pemicu kecelakaan beruntun yang turut mengeliminasi 7 mobil lain. Balapan pun terpaksa dihentikan supaya petugas lomba dapat mengevakuasi mobil-mobil yang terhenti sekaligus memperbaiki dinding pembatas trek.
Usai menunggu selama beberapa menit, sprint race akhirnya dibatalkan karena perbaikan dinding pembatas trek tidak dapat diselesaikan secepat yang diharapkan. Dengan demikian, tidak ada peserta GP2 yang dapat menambah poin dari balapan ini.
"Sprint race penutup GP2 musim ini harus berakhir secara prematur. Saya setuju faktor keselamatan harus diutamakan tapi sayang sekali balapan tiba-tiba dibatalkan karena perbaikan trek tidak bisa diselesaikan tepat waktu. Padahal, saya dan tim sudah bersiap-siap untuk memberikan yang terbaik," ucap Rio.
"Selanjutnya, saya akan fokus 100 persen pada tes F1 yang akan datang sebagai persiapan untuk musim balap tahun depan," imbuhnya.
Rio Haryanto ©2015 merdeka.com/istimewa
Bicara soal karirnya di lintasan balap, Rio mengawali dengan cemerlang saat menjuarai ajang gokart nasional dan internasional. Pada 2008, dia menjadi jawara di turnamen Asian Formula Renault Challenge dan Formula Asia 2.0. Setahun kemudian Rio mendominasi Formula BMW Asia Pasifik.
Langkahnya di ajang balapan profesional mulai nampak ketika memasuki GP3 Series setahun kemudian. Dia beberapa kali naik podium dan dikenal sebagai raja lintasan basah. Kerja kerasnya dalam dua musim GP3 Series tak sia-sia. Dia mencatat tiga kemenangan, dua diantaranya dicatat ketika hujan. Rio seolah mematahkan keluhan pembalap lain soal cuaca yang kerap menyulitkan mereka. Dia juga berhasil membukukan kemenangan di Valencia pada musim pertamanya di kejuaraan AutoGP.
Sejak 2012, Rio mulai berkompetisi penuh di ajang GP2 Series dan menorehkan sejarah di sirkuit-sirkuit legendaris yang juga merupakan tuan rumah balap F1. Di atas trek basah yang sulit, Rio sukses mencetak pole position dan lap tercepat. Seperti di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia. Dia juga berhasil naik podium di sirkuit Silverstone, Inggris dan jalan raya Monte Carlo, Monako. Dia mencatatkan kemenangan di Sirkuit Sakhir, Bahrain.
Sukses di GP2, Rio mulai mencoba mobil untuk F1. Dia memenuhi salah satu syarat pengajuan superlicence - izin untuk melibas sirkuit di ajang balapan F1. Tapi untuk lolos ke F1 bukan perkara mudah. Selain prestasi di dunia balapan harus bagus, tim Rio harus menyediakan dana hingga ratusan miliar. Oleh sebab itu, tim Rio sekarang fokus mencari sponsor.
"Masih dinegoisasikan dengan tim terkait," ujar Rio singkat.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Formula E di Jakarta Diundur 2025, Ini Alasannya
Balapan mobil listrik tersebut seharusnya diselenggarakan di Jakarta International E-Prix Circuit tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCatat! Harga Tiket dan Jadwal Lengkap MotoGP 2024 di Sirkuit Lusail Qatar
Rangkaian kompetisi MotoGP dimulai dari Sirkuit Lusail, Qatar 8-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaLuas Tanah Dikuasai Prabowo Subianto Setara 4 Kali Singapura
Sejatinya penguasaan lahan oleh Prabowo berawal dari akuisisi sebuah pabrik kertas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Solihin GP Dirawat di RS Advent Bandung Sebelum Meninggal Dunia, Jenazah akan Dimakamkan di TMP Cikutra
Jenazah Solihin GP rencananya akan dibawa ke rumah keluarga besar di Jalan Cisitu Indah, Dago, Bandung.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Pemudik Mulai Padati Stasiun Pasar Senen, 42 Ribu Penumpang Kereta Sudah Meninggalkan Jakarta
Lebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaCerita Anggota DPR Pernah Didatangi Solihin GP Naik Helikopter saat Disunat
Solihin GP salah satu tokoh kharismatik di Jawa Barat
Baca Selengkapnya