Siklon Seroja Menjauh, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa Siklon Tropis Seroja hari ini sudah bergerak menjauhi wilayah Indonesia menuju ke Samudera Hindia sebelah barat Australia. Namun sebagian wilayah tetap mendapat pengaruh tidak langsung dari siklon ini.
"Pusat dari siklon pada saat ini 7 April 2021 ini sudah berada cukup jauh di bagian barat Australia dan akan terlihat nanti. Kami memprediksi setelah tanggal 7 yaitu 8 dan 9, pengaruh Siklon Seroja ini sudah semakin melemah," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/4).
Menjauhnya Siklon Seroja yang bergerak ke bagian barat daya itu tetap berpotensi memicu hujan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Bukan hanya itu, Dwikorita juga mengingatkan warga NTB dan Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali untuk waspada terhadap cuaca ekstrem dampak dari Siklon Seroja ini. Daerah-daerah itu diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat petir angin kencang.
Sementara itu, cuaca di wilayah NTT diprediksi akan membaik atau dilanda hujan dengan intensitas sedang dalam dua hari ke depan. "NTT intensitas hujannya sudah mulai menurun, sebelumnya kan hujan sangat lebat. Jadi perlu kewaspadaan untuk wilayah Bali, termasuk juga Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Tengah dari pengaruh tidak langsung dari Siklon Seroja," imbuhnya.
Walaupun Siklon Seroja semakin menjauh, namun kata Dwikorita, hal itu tetap akan berdampak terhadap tingginya gelombang yang bisa mencapai ketinggian 2,5-4 meter. Tingginya gelombang itu berpeluang terjadi di perairan selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Barat, di selatan Samudera Hindia Pulau Jawa hingga Bali, dan di perairan selatan Pulau Sumba hingga Pulau Rote.
Sementara itu, gelombang tinggi 4-6 meter juga berpeluang terjadi di perairan selatan NTB hingga selatan Pulau Sumba.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaAda sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaEmpat menteri Jokowi hadiri sidang PHPU di MK sebagai saksi
Baca Selengkapnya