Sidang lanjutan e-KTP, kubu Setnov hadirkan Wakil Ketua MPR
Merdeka.com - Sidang korupsi proyek e-KTP kembali dilanjutkan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (15/3). Kali ini, pihak terdakwa Setya Novanto menghadirkan saksi yang meringankan.
Kuasa hukum Setya Novanto, Firman Wijaya mengatakan saksi yang akan direncanakan hadir adalah Wakil Ketua MPR, Mahyudin yang juga Politikus Partai Golkar. Selain itu, kubu Novanto juga menghadirkan sejumlah saksi ahli hukum sepertiProf I Gede Panca Astawa dan Muzakkir.
"Rencananya Pak Mahyudin, Prof Panca Astawa dan Dr Muzakkir," ujar Firman saat dikonfirmasi, Kamis (15/3).
Namun ia tidak menjelaskan lebih rinci materi yang akan dibuktikan kubu mantan Ketua DPR tersebut melalui para saksi yang akan meringankan.
Diketahui, Setya Novanto didakwa memperkaya diri sendiri terkait proyek e-KTP sebesar 7,3 juta dolar Amerika. Penerimaan hasil korupsi tersebut diterima Novanto dari Johannes Marliem, Direktur PT Biomorf Lone selaku penyedia AFIS merek L-1.
Penerimaan Marliem tidak secara langsung diterima oleh Novanto melainkan melalui Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, Direktur PT Murakabi Sejahtera selaku peserta lelang proyek e-KTP yang juga keponakannya, sebesar 3,5 juta dolar Amerika dan Made Oka Masagung pemilik OEM Investment secara bertahap sebesar 3,8 juta dolar Amerika.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pendaftaran sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3x24 jam.
Baca SelengkapnyaPermintaan tersebut sebagai implikasi permintaan Tim Hukum Ganjar-Mahfud yang meminta Kapolri dihadirkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaPemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaGus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaDia meminta harus bisa dihentikan dan tidak menjadi tren.
Baca SelengkapnyaHendi mengajak para santri untuk memahami peluang usaha yang ada pada aktivitas pengadaan barang / jasa pemerintah.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca Selengkapnya