Sidang ketiga MK, Prabowo bawa 25 saksi dari Aceh hingga Papua
Merdeka.com - Mahkamah Konstitusi (MK) kembali menggelar sidang lanjutan gugatan PHPU Pilpres 2014, yang diajukan Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Agenda sidang kali ini mendengarkan dua puluh lima saksi dari KPU, saksi Prabowo-Hatta dan pihak terkait, serta Bawaslu.
Dalam persidangan ketiga ini, tim kuasa hukum Pasangan Prabowo dan Hatta mengaku membawa bukti baru kecurangan pemilu 9 Juli lalu. Kuasa hukum membawa bukti form c1 dari 33 provinsi.
"Ini 33 provinsi dari Aceh hingga Papua," kata Didi Suprianto, di Lobi Gedung MK, Senin (11/8)
Bukan hanya itu, mereka mengklaim membawa saksi yang kompeten dalam persidangan kali ini. Dua puluh lima saksi di antaranya dibawa dari Provinsi Aceh dan Papua.
"Papua Barat, Aceh, dan Jawa Timur juga ada," kata Didi
Sementara itu di luar Gedung MK, ratusan pendukung Prabowo-Hatta sudah berkumpul. Mereka menggelar aksi sambil mengibarkan bendera dan spanduk. Polisi mengawal ketat aksi ini.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menang Sengketa Pilpres di MK, Prabowo: Kita Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan
Baca SelengkapnyaPrabowo juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukungnya memenangkan kontestasi pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Umumnya, kegiatan rutin mencakup memimpin rapat dan menerima tamu-tamu menteri.
Baca SelengkapnyaBudiman meyakini, Prabowo tetap bertindak sesuai dengan karakternya tanpa harus dipermak.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan untuk mengakui keberhasilan kinerja para pemimpin terdahulu.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, elite partainya segera bertemu dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca Selengkapnya