Merdeka.com - Sidang perkara dugaan penistaan agama yang menjerat Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal digelar di Pengadilan Jakarta Pusat, sekitar Pukul 10.00 WIB, Rabu (13/12) nanti. Kepolisian Republik Indonesia pun telah menyiapkan personel untuk mengamankan jalannya sidang.

Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, untuk mengamankan jalannya sidang, pihaknya akan menggunakan sistem pengamanan terbuka dan tertutup.

"Polanya terbuka dan tertutup, terbuka bisa diketahui identitas persenjataan dan atribut. Tertutup tentu tidak bisa diketahui karena berbaur," kata Martinus di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/12) malam.

Selain dengan pola itu, dijelaskan mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini, polisi juga akan melakukan pengamanan dengan empat lapis. Di mana setiap ring yang menjadi objek pengamanan adalah semua orang yang berada di lokasi sidang.

"Bagi Polri ada empat sasaran yang dituju, selain pola terbuka dan tertutup, akan buat ring 1,2,3,4 dalam hal ini akan disasar empat objek yang diupayakan supaya bisa berlangsung dengan baik. Yang disasar semua orang dan manusia baik di ring 1 sampai 4," ucapnya.

Terkait total personel, Martinus belum mau membeberkannya. Dia beralasan Polda Metro Jaya lah yang memiliki kewenangan perihal berapa total personel yang akan diturunkan ke lokasi sidang.

"Tentu kapasitas oleh Polda Metro Jaya menurunkan personelnya untuk melakukan pengamanan," ujarnya.

"Jumlah pengamanan sangat dinamis karena melihat dinamika yang ada sangat tergantung. Secara aktual membutuhkan personel yang banyak dan tidak sama ketika nanti di lapangan," pungkas Martinus.