Sidak ke penampungan, petugas temukan 11 Calon TKW buta huruf

Merdeka.com - Direktorat Pengamanan dan Pengawasan BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) melakukan inspeksi mendadak ke tempat penampungan calon TKI PT Falah Lima Hudaity. Dalam inspeksi itu petugas menemukan 11 tenaga kerja wanita (TKW) yang buta huruf dan 16 lainnya dalam kondisi sakit.

"Kami menemukan tempat penampungan ini kelebihan kapasitas, dan ada 11 TKW buta huruf," kata Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil BNP2TKI, Kombes (pol) Suyanto, pada wartawan di Jakarta, Selasa (11/9).

Menurut Suyanto, hasil sidak tersebut akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum para TKW dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.

Selain itu, BNP2TKI juga menemukan 27 TKW tidak memenuhi syarat penempatan kerja, dan petugas juga mendapati tempat penampungan TKW dalam kondisi tak layak. Padahal, dalam peraturan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah diatur mengenai syarat-syarat kelayakan tempat penampungan tenaga kerja. Namun, BNP2TKI mengaku tidak memiliki wewenang terkait persoalan tersebut.

"Harusnya dipulangkan oleh agen, kalo terkait sanksi belum bisa diputuskan, karena harus ada mekanisme dan pemeriksaan. Kalau masalah kelayakan kondisi penampungan, akan kami berikan ke yang berwenang, yaitu Kementerian Tenaga Kerja," tambahnya.

Saat sidak, suasana di asrama putri TKI PT Falah Rima Hudaity terlihat padat. Ratusan calon TKI yang akan bekerja di sektor informal di luar negeri, sedang bersantai di lantai beralas tikar.

Tempat tidur yang disediakan, tidak cukup menampung semua calon TKI. Sehingga puluhan orang dari mereka harus tidur berdesakan di atas karpet.

Ditemui di lokasi, Direktur Utama PT Falah Lima Hudaity, Muhammad Kosim, tidak mengetahui lolosnya 11 TKW buta huruf dan kelebihan kapasitas di asrama.

"Kami sungguh tidak tahu.Tapi kini setelah tahu, mereka akan dipulangkan secepatnya," ungkapnya.

Noni, salah satu calon TKW mengatakan, sejak bulan Juli lalu dia sudah tinggal di penampungan. Dia terpaksa tinggal di penampungan karena proses administrasi dirinya sebagai TKW belum selesai. Namun dia tidak mempermasalahkan tempat penampungan yang padat itu.

"Tidur ya tinggal tidur, makan Alhamdulillah cukup. Yang penting bisa cepat berangkat, sampai sekarang saya tidak tahu kapan akan diberangkatkan," ujar wanita yang rencananya akan bekerja di Oman itu.