Siapa otak pembunuhan sadis pada Holly Angela?
Merdeka.com - Kasus pembunuhan sadis Holly Angela Hayu Winanti (37) memasuki babak baru. Satu per satu bukti lainnya dibeberkan polisi.
Mulai dari menangkap dua orang AL dan S, yang diduga kuat ikut terlibat dalam kasus tersebut. Serta mengindikasikan kasus ini adalah pembunuhan terencana.
"Itu patut diduga (pembunuhan berencana), apakah mau bunuh, atau mau takut-takuti saja," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, kala itu.
Mulanya, pembunuhan ini diduga penganiayaan yang dilakukan seorang pria selingkuhan pada teman wanitanya di kamar A9 lantai 9 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, pada 1 Oktober lalu. Namun karena melihat Holly tak berdaya, pria itu panik kemudian melompat dari balkon kamar tersebut dan terhempas ke sekitar taman di bagian lobi tower dalam keadaan tewas.
Saat itu, polisi kesulitan mengungkap identitas si pria, sebab tidak ada tanda pengenal yang ditemukan. Sampai sepekan kemudian, warga Lampung Utara mendatangi Polda Metro Jaya dan mengatakan mereka keluarga dari pria tanpa identitas yang berciri-ciri tubuh tambun, dan memiliki tato di pergelangan kaki kanannya.
Polisi lantas melakukan pemeriksaan dan mencocokkan beberapa hal sebelum akhirnya mempersilakan mereka membawa jenazah yang belakangan diketahui bernama El Riski Yudistira itu pulang ke kampung halaman untuk dimakamkan. Dari beberapa ujilab yang dilakukan ternyata hasil laboratorium tes darah yang ada di sepatu dan di tubuh El Riski Yudistira, identik dengan darah yang ada di tubuh Holly.
"Iya, hasilnya identik dengan darah di sepatu dan badan El Riski," kata Kasub Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswin.
Meski sudah mengetahui identitas El Riski, polisi belum juga apakah dia otak pembunuhan Holly dan apa motifnya pembunuhan wanita yang diketahui istri siri dari pejabat BPK, Gatot Supiartono. Untuk menggali bukti baru, polisi lantas merencanakan pemanggilan pada Gatot yang saat kejadian tengah berada di luar negeri untuk kepentingan dinas.
"El Riski memang berada di kamar Holly dan melompat dari sana. Kami masih lakukan penyelidikan terkait motifnya. Karena dari kerabat Holly tidak ada yang mengenal El Riski begitu juga sebaliknya" tambahnya.
Belum lagi pemanggilan itu terlaksana, selang beberapa hari sebelumnya polisi kembali menangkap dua orang berinisial AL dan S. Dua orang ini diduga membantu El Riski dalam pembunuhan itu.
"Keterkaitannya sedang didalami. Diduga kuat mereka ada di TKP. Kehadiran mereka di apartemen tersebut tentu ada tujuan dan peran. Peran ini yang didalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, kemarin.
Dua orang ini juga tertangkap kamera CCTV di apartemen tersebut. Tapi polisi masih mencari tahu keberadaan dua orang itu, apakah bersama korban dan El Riski di dalam kamar, atau berada di ruangan lainnya.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka, S memang terekam CCTV, tapi masih didalami apakah ikut ke kamar atau tidak. Kalau AL di bawah, liat-liat lokasi," katanya.
Dugaan kasus ini pembunuhan berencana semakin kentara sebab kabarnya dua orang itu memang lebih dulu mengintai kegiatan Holly selama beberapa hari sebelum pembunuhan terjadi. Selain AL dan S, polisi masih memburu satu pelaku lagi. Tapi siapa yang memerintahkan mereka mengawasi gerak-gerik Holly masih ditelusuri.
"Mereka ini berkomplot bersama, 4 orang untuk menghabisi Holly. Untuk melakukan aksinya tersebut mereka menyewa sebuah kamar di Kalibata City lantai 6. Mereka menyewa bulan Agustus sampai 6 bulan ke depan. Namun, tidak setiap hari mereka di sana karena itu menjadi posko dalam menjalankan rencana mereka dalam waktu dekat," tambah Rikwanto.
Satu orang DPO ini dikabarkan ada bersama El Riski saat pembunuhan terjadi. Saat mendengar pintu digedor, kabarnya DPO itu sempat kabur ke kamar yang berada di lantai bawah dengan cara melewati balkon dibantu seutas kain. Saat cara itu akan diikuti El Riski, tampaknya dia terpeleset kemudian jatuh dan tewas.
"Satu pelaku berhasil turun ke lantai 8 dengan menggunakan handuk. Satu pelaku berusaha turun terpeleset dan terjatuh ke bawah dan meninggal dunia. Yang jatuh itu si ER (El Riski)," papar Rikwanto.
"Dia masuk ke lantai 8 di sana yang bersangkutan memecahkan kaca mencongkel pintu dan melarikan diri," tandasnya.
Dengan berbagai pengembangan baru dalam kasus ini, akankah misteri pembunuhan kasus Holly segera terungkap.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaAnggota Polisi Diperiksa Provos Ternyata Ibunya Sendiri, 'Jangan Senyum-senyum, di Rumah di Rumah, Dinas Dinas'
Lantaran anak sesekali tersenyum melihat aksi ibunya saat berdinas, sang Provos justru memberi pernyataan tegas.
Baca SelengkapnyaIntip Deretan Fakta Allya Syakila, Pemeran Tokoh Leli di Para Pencari Tuhan Jilid 17
Nama Allya menjadi sorotan usai sukses memerankan tokoh Leli dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 17.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, ini Alasan Jenderal Andika Terima Lamaran Perwira Polisi Anak Eks Kasau ke Putrinya Angela
Eks Panglima TNI itu punya alasan tersendiri sebelum menerima lamaran sang perwira Polri bagi putrinya.
Baca Selengkapnya'Korban' Kasus Penembakan oleh Ghatan Juga Ditangkap Polisi, Ini Duduk Perkaranya
David menjelaskan untuk dua kasus yang menyeret nama Andika statusnya masih saksi terlapor.
Baca SelengkapnyaKompol Ika Shanti Wakapolres Muda Bantu Pasangkan Pangkat Anak Buah, Parasnya Malah jadi Sorotan
Berikut momen Kompol Ika Shanti Wakapolres muda yang bantu pasangkan pangkat anak buahnya.
Baca SelengkapnyaTiga Sosok Menantu Para Jenderal Aktif di Polri, Cantik dan Berprestasi Suaminya Sama-Sama Perwira Polisi
Berikut tiga sosok menantu para Jenderal aktif di Polri dan suaminya sama-sama perwira Polisi.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!
Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaAyahnya Pejabat Polisi Lulusan Akpol, Anaknya Pilih jadi Bintara Polri Sampai Tanya 'Papa Enggak Malu Kan?'
Saat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca Selengkapnya