Seskab Dipo Alam dikecam karena munculkan sentimen agama
Merdeka.com - Pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang membela Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal penerimaan World Statesman Award, berbalik menuai kecaman. Pasalnya, sikap pasang badan Dipo dinilai malah memunculkan sikap sentimen agama.
"Romo Magnis kritik SBY yang Presiden RI sebagai warga negara Indonesia tapi Dipo Alam yang picik dan provokator bawa isu ke Islam dan non-Islam," tulis aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Guntur Romli, lewat akun Twitter-nya, Rabu (22/5).
Sentimen Islam dan non-Islam itu bermula dari kicauan Dipo di Twitter. Di media sosial itu, Dipo membela SBY atas kritik Franz Magnis-Suseno, pastor yang juga Guru Besar Filsafat STF Driyarkara.
Dalam suratnya kepada The Appeal of Conscience Foundation, lembaga di AS pemberi penghargaan untuk SBY, Franz Magnis memang mengritik kepemimpinan SBY yang dinilainya abai terhadap kekerasan terhadap kaum minoritas Ahmadiyah dan Syiah.
"Konflik intra Islam sudah ada sejak dulu, tidak perlu dibesarkan isu minoritas ditindas mayoritas. Yang kita tentang adalah tindak kekerasan," kata Dipo membela SBY lewat akun Twitter-nya, @dipoalam49.
Nah, dalam kicauan selanjutnya barulah Dipo mulai menyinggung latar belakang Franz Magnis yang non-muslim.
"Masalah khilafiyah antar umat Islam di Indonesia begitu banyak, jangan dibesarkan oleh yang non-muslim seolah simpati minoritas diabaikan," kicau Dipo.
Tak cukup di situ, mantan Ketua Umum Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia ini juga berkicau, "Umaro, ulama dan umat Islam di Indonesia secara umum sudah baik, mari liat ke depan, tidak baik pimpinannya dicerca oleh yang non-muslim FMS."
FMS di akhir kicauan Dipo itu diduga kuat merujuk pada Franz Magnis-Suseno.
Melihat kicauan yang tak pantas diucapkan seorang pejabat negara, Guntur Romli mengkritik keras.
"Umaro, ulama dan umat Islam di Indonesia hati-hati upaya provokasi dan adu domba dari provokator sejenis Dipo Alam ini," tegas Guntur.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan media, Dipo Alam juga menyebut Franz Magnis matanya dangkal. Ini juga memicu kritik dari kalangan aktivis pluralisme.
"Pak Dipo Alam bilang Romo Magnis matanya dangkal. Julian Pasha bilang berpikiran sempit. OalahPak Beyeeee," kata putri Gus Dur, Alissa Wahid.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
Masyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca SelengkapnyaViral Khotbah Pendeta soal Momen Kocak Non Muslim Ikut Berburu Takjil, Nasihatnya Malah Bikin Ngakak
Hal ini berawal dari keluhan umat Islam yang mencari takjil di jam 4-5 sore namun tidak kebagian karena sudah diborong para nonis yang tidak berpuasa.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Emang Etik Punya Ndas ya?
Prabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Dapat Masukan Kiai Kampung, Ini Katanya soal Prabowo
Para ulama dan kiai kampung mengakui kemampuan Ganjar dalam menguasai aspek geopolitik.
Baca SelengkapnyaBegini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaSejarah Kampung Mualaf Blitar, Dulu Ada Empat Agama Berbeda Warga Hidup Rukun dan Damai
Seiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam
Baca SelengkapnyaPDIP Sindir Prabowo Enggan Bersalaman dengan Anies: Seorang Pemimpin Tak Boleh Emosional
PDIP menilai sebagai Menhan seharusnya Prabowo menampilkan sisi baik untuk membangun sebuah karakter bangsa.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Bicara Investasi Akhirat, Bergerak Dalam Gelap Mencari Ridho-Nya
Panglima TNI Agus Subiyanto adalah sosok yang sangat religius, ia sering sholat Subuh berjamaah di masjid dan menyampaikan tentang pentingnya akhirat.
Baca SelengkapnyaPenantian 25 Tahun, Akhirnya PKB Punya Kursi di DPRD Yogyakarta
Solihul menilai lonjakan suara ini membawa pesan jika PKB Kota Yogyakarta adalah partai yang terbuka.
Baca Selengkapnya