Sertifikasi dai diperlukan, asal...

Merdeka.com - Keinginan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengirimkan dai ke seluruh Indonesia dalam rangka mensiarkan tentang Islam moderat dan untuk nantinya mendapatkan sertifikat dari MUI mendapat tanggapan positif dari masyarakat.

Yana misalnya, warga Bandung ini sepakat apabila seorang dai bisa bersifat moderat dan memiliki sertifikat. Karena, hal itu bisa menambah tingkat kepercayaan masyarakat atas ilmu agama yang dimiliki pendakwah itu.

"Itu rencana bagus, kan sekarang banyak orang baru tahu agama sedikit disebut ustaz. Memang kita saat ini juga perlu adanya kepemilikan sertifikat," katanya.

Sifat moderat menurutnya juga diperlukan agar bisa menegaskan bahwa Islam merupakan agama yang dapat menghargai perbedaan pendapat dan menghormati kepercayaan lain.

"Dari buku yang saya baca, Wali Songo juga menggunakan pendekatan yang baik dalam menyiarkan agama Islam. Tidak dengan kekerasan, itu bukan Islam," terangnya.

Tak jauh berbeda dengan Yana, Hasan Basri seorang wiraswasta juga tak mempersoalkan apabila dai memiliki sertifikat dan berpandangan moderat dalam menyampaikan dakwahnya.

Asal menurutnya, tidak menghilangkan nilai-nilai dakwah ajaran Islam yang sebenarnya. Dirinya juga sepakat apabila tujuannya untuk menangkal terorisme dan radikalisme.

Akan tetapi, dirinya meminta keinginan MUI ini jangan sampai mempersempit bagi dai yang ingin menyebarkan dakwah kepada masyarakat lantaran hal tersebut.

"Apa yang disampaikan jangan lari dari kaidah Islam sebenarnya. Bagaimana Islam jangan ada yang berkurang sedikit pun. Semua harus sesuai tuntutan. Jangan juga orang yang memiliki ilmu dakwah jadi sulit karena adanya keinginan MUI ini. Jangan sampai menjadi kewajiban juga, tidak bisa seperti itu. Ini kan masalah penambahan kompetensi bila memiliki sertifikat," terangnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkairnain menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan sertifikasi terhadap dai. Mereka hanya berkeinginan memiliki program untuk membuat pelatihan yang tidak bersifat wajib untuk bersama-sama mendalami Islam yang berada di tengah-tengah.