Sering eror, data satelit tak maksimal deteksi kebakaran hutan
Merdeka.com - Ternyata satelit tak sepenuhnya menjadi patokan memantau titik api. Pasalnya, banyak kejadian kebakaran hutan dan lahan yang tidak terdeteksi satelit.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, Sigit Wibodo. Menurut dia, data satelit terkadang berbeda dengan laporan tim di lapangan. Misalnya, terdapat beberapa titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di suatu daerah namun justru tak terpantau oleh satelit. Artinya, jumlah karhutla di lapangan bisa lebih besar dari data satelit.
"Ya memang begitu, data satelit tak bisa jadi patokan untuk memantau titik api, datanya sering berbeda dengan yang terjadi. Karena bisa error," ungkap Sigit di Palembang, Kamis (25/8).
Agar karhutla dapat diatasi, tugas tim di lapangan dioptimalkan. Selain segera memadamkan, tim juga harus melaporkan kejadian itu untuk penanganan lebih lanjut.
"Ya, cek langsung di lapangan, baru tahu ada kebakaran atau tidak," kata dia.
Dikatakannya, dari catatan satelit, hotspot pada bulan Agustus 2016 terdapat 45 titik. Jumlah ini jauh menurun ketimbang bulan lalu yang mencapai 764 titik. Titik api tersebar justru di daerah-daerah yang tidak diprediksi terjadi karhutla, seperti Musi Rawas, Musi Rawas, PALI, dan Muara Enim.
"Di Ogan Ilir, OKI, Muba, sama Banyuasin, cukup terkendali, itu daerah paling rawan, banyak gambut. Kita terbantu alam, tahun ini kemarau basah," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 5.500 Satelit Mengelilingi Bumi, Paling Banyak dari Negara Ini
Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca SelengkapnyaRatusan Petugas Pemilu di Garut Sakit usai Kelelahan Kerja Lebih dari 12 Jam, 2 Gugur dalam Tugas
Ratusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca SelengkapnyaMelihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia
Ada ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Satelit Pelopor di Dunia yang Mulai Menggunakan Energi Matahari, Lainnya Baru Mengikuti
Satelit itu buatan Amerika Serikat. Terbukti mampu bertahan lama di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaDemi Buka Kebun Sawit, Petani Bakar Hutan dan Lahan di Rokan Hilir
Motifnya untuk membuka lahan atau untuk menanam bibit kelapa sawit seluas 3 hektare.
Baca Selengkapnya8.725 Kendaraan Tertangkap Kamera ETLE Langgar Ganjil-Genap Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran
Latif merinci sejumlah pelanggaran Gage pada saat arus mudik lebaran sebanyak 4.201 pemudik.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 Pakai Teknologi High Throughput Satellite Sukses Mengangkasa, Ini Keunggulannya
Ini keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.
Baca Selengkapnya