Seperti preman, dari SMP sampai mahasiswa doyan tawuran
Merdeka.com - Sosiolog Musni Umar mengatakan banyak kasus tawuran yang terjadi lantaran pemerintah tidak memedulikan pemerataan pendidikan dan ekonomi di tanah air. Sehingga, rakyat yang lemah secara ekonomi tak dapat menempuh pendidikan.
Menurutnya, rakyat yang tak memiliki pendidikan tidak mempunyai kemampuan dalam pasar dunia kerja terpaksa menganggur. Dalam kondisi tersebut, mereka begitu rawan hidup di lingkungan yang dekat dengan kekerasan.
"Anggaran APBD dan APBN jumlahnya besar, tapi pemerintah tidak menggunakan untuk pemerataan pendidikan dan kemajuan ekonomi. Uang tersebut lari kepada orang kaya, sedang yang miskin harus menganggur. Dalam kondisi menganggur, mereka tidak memiliki wadah untuk mengekspresikan diri sehingga memilih untuk tawuran," kata Musni ketika dihubungi merdeka.com, Kamis (8/10).
Selain itu, kata dia, persoalan tawuran yang terjadi kalangan masyarakat menengah lantaran kondisi pendidikan yang bermasalah. Sekolah tidak memberikan pengawasan dan kurikulum yang tepat bagi anak didik.
"Tak ada pengawasan di sekolah, sehingga pengaruh buruk senior dapat masuk ke adik kelasnya. Mereka mengajarkan adiknya minum-minuman keras, memakai narkoba dan mencari uang. Sedangkan kurikulum yang dipakai sekolah hanya sekadar pelajaran dan tidak mengajarkan praktik kerja. Makanya, pemberian bantuan dan sekolah gratis belum menyelesaikan masalah tawuran karena rakyat miskin masih butuh makan, transportasi dan jaminan kesehatan," jelasnya.
Atas hal itu, alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini mengharapkan pemerintah bersikap adil kepada kehidupan sosial dan ekonomi rakyat Indonesia, dengan memberikan pendidikan dan peluang kerja secara merata.
"Pemerintah perlu memberikan treatment khusus dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan pendidikan gratis," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaAdin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca SelengkapnyaKendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaPrabowo syok karena selama mengeyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tak pernah mendapat nilai rendah.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaPuan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.
Baca SelengkapnyaDosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca Selengkapnya