Sepekan Lebih, Banjir di Samarinda Mulai Surut
Merdeka.com - Sepekan lebih banjir merendam ribuan rumah di Samarinda, Kalimantan Timur. Namun hari ini, air berangsur surut.
Meski demikian, 22 ribu jiwa masih terdampak banjir, setelah sebelumnya menyentuh angka 56 ribu jiwa. Distribusi logistik pangan dan kesehatan terus disebar sampai siang ini.
Pendataan juga terus dilakukan. Adapun kawasan yang masih terdampak banjir yakni Kelurahan Sempaja Timur, Sempaja Selatan dan Sempaja Utara di kecamatan Samarinda Utara.
Selain itu, juga di kelurahan Gunung Lingai dan Temindung Permai di kecamatan Sungai Pinang. Serta kelurahan Sidodadi di kecamatan Samarinda Ulu. Ketinggian air bervariasi hingga 50 cm.
"Kami lakukan pendataan dari pagi tadi sampai pukul 11.45 siang ini. Ada 6.402 KK atau sekitar 22.207 jiwa yang masih terdampak banjir. Data ini terus kami perbaharui," kata salah satu koordinator relawan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto, ditemui merdeka.com, Minggu (16/6).
Joko menerangkan, pascabanjir di sejumlah kawasan, tim gabungan juga berupaya menangani penumpukan sampah. "Banjir berkurang, sampah menumpuk dan jadi biang penyakit. Kita maksimalkan untuk penanganannya," ujar Joko.
Di sisi lain, tidak kurang 40 tim Corporate Social Responsibility (CSR) berbagai perusahaaan tambang batubara di Kaltim yang dikoordinir Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak sepekan lalu sampai hari ini, masih terus bergerak mendistribusikan bantuan logistik pascabanjir, setelah sebelumnya konsen pada proses evakuasi korban banjir.
"Kita mencoba mengetuk hati teman-teman para pengusaha tambang untuk ikut berbagi. Kita coba realisasikan sampai hari ini,” kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Kaltim Wahyu Widhi Heranata.
CSR PT Berau Coal misalnya. Meski bukan berlokasi di Samarinda, melainkan wilayah operasional di kabupaten Berau, ikut terjun melaksanakan misi kemanusiaan dalam masa tanggap darurat banjir Samarinda. "Tim telusuri kawasan banjir, distribusi logistik bahan pangan dan obat-obatan, melakukan pemeriksaan kesehatan korban banjir, sampai proses evakuasi satwa yang terkepung banjir," kata Manager Public Relation PT Berau Coal Arif Hadianto.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir besar menerjang kawasan Braga, Kecamatan Sumurbandung, Bandung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaKetinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaSebelumnya sejumlah perjalanan kereta api mengalamai keterlambatan dan pengalihan akibat banjir tersebut.
Baca Selengkapnya