Sepaku di Masa Lalu
Merdeka.com - Kecamatan Sepaku di Penajam Paser Utara (PPU) disebut sebagai ibu kota negara baru bersama Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Seperti apa Sepaku di masa lalu hingga kini?
Dahulu di tahun 1960, Sepaku masuk wilayah Kota Balikpapan. Di tahun 1988, wilayah Balikpapan Seberang yang berada di seberang laut, berubah menjadi di kecamatan Penajam, termasuk di dalamnya wilayah Sepaku.
Tahun 2002, mengingat luasnya wilayah, Kecamatan Penajam berubah menjadi Kabupaten Penajam Paser Utara, yang di dalamnya saat itu terdiri dari kecamatan Penajam dan kecamatan Sepaku.
Sebelum itu, mulai tahun 1975, Sepaku jadi daerah tujuan transmigrasi dari pulau Jawa, dengan tujuan utamanya adalah bertani. Saat itu kawasan Sepaku dominan masih hutan belantara. Akses jalan pun tentu masih relatif sulit.
Mahdio Utomo (64), jadi saksi hidup kondisi Sepaku di tahun 70-an. Dia tercatat sebagai transmigran umum asal Kulonprogo, Yogyakarta, di tahun 1977. Saat itu, dia masuk rombongan 100 kepala keluarga (KK) tujuan Sepaku.
"Ke Sepaku ini warga transmigran datang untuk bertani," kata Mahdio dalam perbincangan bersama merdeka.com di Desa Tengin Baru, Sepaku, Kamis (29/8).
Seiring waktu, hingga saat ini pertanian hingga perkebunan sawit dan kebun karet banyak ditemui di kiri kanan jalan yang dikelilingi oleh hutan lebat. Baik itu hutan cagar alam, maupun KBK (Kawasan Budidaya Kehutanan). "Petani memang mendominasi di sini," ujar Mahdio.
Mahdio brsyukur sekarang banyak perubahan dan perbaikan infrastruktur dalam 42 tahun terakhir. Sebab, sebelumnya, dia harus menempuh dua hari perjalanan pulang pergi, kalau hanya ingin bepergian ke Balikpapan.
"Dulu kalau ke Balikpapan dan nyeberang laut, berangkat jam 8 pagi, sampai di Balikpapan jam 1 (malam). Kemudian menginap di Balikpapan, besoknya baru pulang ke sini (Sepaku). Ya sampai 2 hari," kenang Mahdio.
Sekarang ini, menurut Mahdio ke Balikpapan menjadi lebih singkat hanya sekitar 2 jam. "Tapi tetap, dengan kondisi jalan seperti ini, mudah-mudahan bisa segera diperbaiki. Apalagi, Sepaku kan jadi ibu kota negara," ungkap Mahdio.
"Kalau nanti saya tidak bisa melihat ibu kota di Sepaku seperti apa, paling tidak anak cucu saya yang bisa lihat. Karena saya kan sudah usia segini. Mudah-mudahan saya bisa lihat," demikian Mahdio.
Kecamatan Sepaku punya luasan 1.172 kilometer persegi, dan terdiri 4 kelurahan dan 11 desa. Saat ini, tercatat ada 11 kepala keluarga (KK) atau sekitar 36.000 jiwa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya
Wilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai
Baca SelengkapnyaSejarah Sei Rampah, Wilayah yang Terkenal Banyak Tanaman Rempah
Wilayah yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dulunya dikenal sebagai kota yang kaya akan rempah-rempah.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaPenampakan Hewan Keramat Penjaga Mata Air di Maluku, Posturnya Raksasa
Di Maluku, ada sebuah hewan yang sudah hidup berdampingan dengan warga selama ratusan tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca SelengkapnyaPernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan
Suku asli dari kota Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Muara Enim ini melakukan perlawanan terlama dalam sejarah.
Baca Selengkapnya10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya
Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya