Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sempat ditolak, kapal ternak akhirnya angkut 500 ekor sapi dari NTT

Sempat ditolak, kapal ternak akhirnya angkut 500 ekor sapi dari NTT Sapi di NTT siap diangkut kapal ternak. ©2016 Merdeka.com/yuven

Merdeka.com - Kapal ternak Camara Nusantara I, yang disiapkan Presiden Joko Widodo akhirnya kembali mengangkut ternak dari Nusa Tenggara Timur, setelah sebelumnya harus pulang kosong karena peternak enggan menjual sapi yang diangkut menggunakan kapal ternak itu.

Kapal dengan kapasitas 500 ekor itu, Selasa (2/2) petang tadi mulai mengangkut 300 ekor dari Kupang, dan sisanya akan diangkut dari pulau Sumba sebanyak 200 ekor sapi, pada esok hari.

"Yang dari pelabuhan Tenau hari ini 300 ekor. Nanti setelah 300 termuat semua, kapal akan segera berangkat ke Waingapu, untuk mengangkut 200 ekor di sana," kata Kabid Agribisnis dan Kelembagaan Dinas Peternakan NTT, Aris Herewila.

Terkait dengan harga sapi yang dijual para peternak, Aris mengatakan, semuanya tergantung kesepakatan dengan peternak. "Pasti harganya lebih baik, tapi tergantung kesepakatan," katanya.

Banyak peternak yang kecewa, karena sapi mereka yang sudah dikarantina berminggu-minggu tidak diakomodir satu ekor pun untuk diangkut menggunakan kapal Camara Nusantara I.

"Saya punya tidak bisa muat itu alasannya bahwa kapal ini datang muat di sini hanya prioritaskan PT Berdikari sama PT Darma Jaya. Padahal saya punya sapi ini, mau muat dengan kapal kargo dari dinas menekan untuk tidak boleh kirim dengan kapal kargo dan harus tunggu kapal cemara nusantara. Pas kapal datang, saya tidak bisa muat," ungkapnya dengan nada kesal.

Untuk memenuhi kebutuhan daging di pulau Jawa, para peternak di NTT berharap agar, pemerintah bisa melakukan pengadaan tambahan kapal pengangkut ternak, sehingga bisa mengakomodir semua sapi yang mereka sediakan. "Saya merugi hingga puluhan juta rupiah, karena harus beli rumput, bayar penjaga dan kebutuhan lain, saat di Karantina," tambah Aris.

Sebelumnya, kapal ternak ini pernah sekali pulang tanpa ternak ke Jakarta, karena pengusaha enggan menjual ternaknya dengan harga Rp 35 ribu per kilo. Pengusaha menuntut harga sapi dinaikkan hingga Rp 41 ribu per kilo berat hidup. Di samping itu, biaya operasional angkut sapi ke kapal tinggi, karena jarak yang cukup jauh.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Baca Selengkapnya
Aksi Heroik Anggota TNI Nyebur ke Laut Selamatkan Penumpang Sengaja Lompat ke Air, Momennya Dramatis

Aksi Heroik Anggota TNI Nyebur ke Laut Selamatkan Penumpang Sengaja Lompat ke Air, Momennya Dramatis

Seorang penumpang Kapal KM Ciremai yang nekad menceburkan diri ke lautan dan diselamatkan oleh sosok prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya